Congratulations!

[Valid RSS] This is a valid RSS feed.

Recommendations

This feed is valid, but interoperability with the widest range of feed readers could be improved by implementing the following recommendations.

Source: https://isbconsultant.com/feed/

  1. <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><rss version="2.0"
  2. xmlns:content="http://purl.org/rss/1.0/modules/content/"
  3. xmlns:wfw="http://wellformedweb.org/CommentAPI/"
  4. xmlns:dc="http://purl.org/dc/elements/1.1/"
  5. xmlns:atom="http://www.w3.org/2005/Atom"
  6. xmlns:sy="http://purl.org/rss/1.0/modules/syndication/"
  7. xmlns:slash="http://purl.org/rss/1.0/modules/slash/"
  8. xmlns:georss="http://www.georss.org/georss"
  9. xmlns:geo="http://www.w3.org/2003/01/geo/wgs84_pos#"
  10. >
  11.  
  12. <channel>
  13. <title>ISB Consultant</title>
  14. <atom:link href="https://isbconsultant.com/feed/" rel="self" type="application/rss+xml" />
  15. <link>https://isbconsultant.com/</link>
  16. <description>Jasa Konsultan Pajak &#38; Akuntansi</description>
  17. <lastBuildDate>Fri, 10 May 2024 13:55:40 +0000</lastBuildDate>
  18. <language>en-US</language>
  19. <sy:updatePeriod>
  20. hourly </sy:updatePeriod>
  21. <sy:updateFrequency>
  22. 1 </sy:updateFrequency>
  23. <generator>https://wordpress.org/?v=6.5.3</generator>
  24.  
  25. <image>
  26. <url>https://isbconsultant.com/wp-content/uploads/2021/10/favicon-150x150.png</url>
  27. <title>ISB Consultant</title>
  28. <link>https://isbconsultant.com/</link>
  29. <width>32</width>
  30. <height>32</height>
  31. </image>
  32. <site xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">196301377</site> <item>
  33. <title>Cara Menonaktifkan NPWP via Online, Syarat &#038; Dokumennya</title>
  34. <link>https://isbconsultant.com/cara-menonaktifkan-npwp-online/</link>
  35. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  36. <pubDate>Fri, 17 May 2024 13:53:24 +0000</pubDate>
  37. <category><![CDATA[Umum]]></category>
  38. <category><![CDATA[NPWP]]></category>
  39. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4811</guid>
  40.  
  41. <description><![CDATA[<p>Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah identitas pajak yang diperlukan oleh setiap warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat tertentu. NPWP diperlukan untuk melakukan pembayaran pajak dan pemenuhan kewajiban perpajakan lainnya. Namun, ada beberapa situasi di mana seseorang atau badan usaha perlu menonaktifkan NPWP mereka. Persyaratan Menonaktifkan NPWP Sebelum memulai proses nonaktifkan NPWP, penting untuk [&#8230;]</p>
  42. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/cara-menonaktifkan-npwp-online/">Cara Menonaktifkan NPWP via Online, Syarat &amp; Dokumennya</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  43. ]]></description>
  44. <content:encoded><![CDATA[
  45. <p>Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah identitas pajak yang diperlukan oleh setiap warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat tertentu. NPWP diperlukan untuk melakukan pembayaran pajak dan pemenuhan kewajiban perpajakan lainnya. Namun, ada beberapa situasi di mana seseorang atau badan usaha perlu menonaktifkan NPWP mereka.</p>
  46.  
  47.  
  48.  
  49. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  50.  
  51.  
  52.  
  53. <h2 class="wp-block-heading">Persyaratan Menonaktifkan NPWP</h2>
  54.  
  55.  
  56.  
  57. <p>Sebelum memulai proses nonaktifkan NPWP, penting untuk memastikan bahwa Anda memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Berikut adalah beberapa kondisi di mana Anda dapat mengajukan permohonan nonaktifkan NPWP:</p>
  58.  
  59.  
  60.  
  61. <ul>
  62. <li><strong>Wajib Pajak Meninggal Dunia</strong><br>Jika seorang wajib pajak meninggal dunia dan tidak meninggalkan harta warisan, maka NPWP yang dimilikinya dapat dinonaktifkan.</li>
  63. </ul>
  64.  
  65.  
  66.  
  67. <p></p>
  68.  
  69.  
  70.  
  71. <ul>
  72. <li><strong>Bendahara Pemerintah yang Berhenti Membayar</strong><br>Jika seorang bendahara pemerintah tidak lagi memenuhi syarat sebagai wajib pajak karena telah berhenti melakukan pembayaran, maka NPWP-nya dapat dinonaktifkan.</li>
  73. </ul>
  74.  
  75.  
  76.  
  77. <p></p>
  78.  
  79.  
  80.  
  81. <ul>
  82. <li><strong>Warga Asing yang Meninggalkan Indonesia</strong><br>Warga asing yang telah meninggalkan Indonesia secara permanen juga dapat mengajukan permohonan nonaktifkan NPWP mereka.</li>
  83. </ul>
  84.  
  85.  
  86.  
  87. <p></p>
  88.  
  89.  
  90.  
  91. <ul>
  92. <li><strong>Wajib Pajak dengan NPWP Ganda</strong><br>Jika seorang wajib pajak memiliki lebih dari satu NPWP, maka salah satunya perlu dinonaktifkan.</li>
  93. </ul>
  94.  
  95.  
  96.  
  97. <p></p>
  98.  
  99.  
  100.  
  101. <ul>
  102. <li><strong>Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham, atau Pegawai yang NPWP-nya Diberikan oleh Pemberi Kerja/Bendahara Pemerintah</strong><br>Jika seseorang memiliki NPWP yang diberikan oleh pemberi kerja atau bendahara pemerintah, dan penghasilan netonya tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak, maka NPWP tersebut dapat dinonaktifkan.</li>
  103. </ul>
  104.  
  105.  
  106.  
  107. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/cara-nonaktifkan-npwp/">Pengajuan Permohonan Nonaktifkan NPWP Melalui KPP</a></strong></p>
  108.  
  109.  
  110.  
  111. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  112.  
  113.  
  114.  
  115. <h2 class="wp-block-heading">Dokumen yang Diperlukan</h2>
  116.  
  117.  
  118.  
  119. <p>Untuk melengkapi proses nonaktifkan NPWP, Anda perlu menyiapkan beberapa dokumen sesuai dengan kondisi dan persyaratan yang berlaku:</p>
  120.  
  121.  
  122.  
  123. <ol>
  124. <li><strong>Wajib Pajak Meninggal Dunia</strong>:
  125. <ul>
  126. <li>Surat keterangan kematian atau dokumen serupa dari instansi berwenang.</li>
  127.  
  128.  
  129.  
  130. <li>Surat pernyataan yang menyatakan bahwa tidak ada warisan atau bahwa warisan sudah terbagi dengan mencantumkan ahli waris bagi individu yang telah meninggal dunia.</li>
  131. </ul>
  132. </li>
  133.  
  134.  
  135.  
  136. <li><strong>Wajib Pajak yang Meninggalkan Indonesia secara Permanen</strong>:
  137. <ul>
  138. <li>Dokumen yang menegaskan bahwa Wajib Pajak telah meninggalkan Indonesia secara tetap.</li>
  139. </ul>
  140. </li>
  141.  
  142.  
  143.  
  144. <li><strong>Bendahara Pemerintah</strong>:
  145. <ul>
  146. <li>Dokumen yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak tidak lagi bertindak sebagai bendahara.</li>
  147. </ul>
  148. </li>
  149.  
  150.  
  151.  
  152. <li><strong>Wajib Pajak dengan NPWP Ganda</strong>:
  153. <ul>
  154. <li>Surat pernyataan mengenai kepemilikan NPWP ganda.</li>
  155.  
  156.  
  157.  
  158. <li>Fotokopi semua kartu NPWP yang dimiliki.</li>
  159. </ul>
  160. </li>
  161.  
  162.  
  163.  
  164. <li><strong>Wajib Pajak Perempuan yang Sudah Menikah</strong>:
  165. <ul>
  166. <li>Fotokopi buku nikah atau dokumen serupa.</li>
  167.  
  168.  
  169.  
  170. <li>Surat pernyataan yang menyatakan tidak adanya perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, atau ketidakinginan untuk memisahkan hak dan kewajiban perpajakan dari suami.</li>
  171. </ul>
  172. </li>
  173.  
  174.  
  175.  
  176. <li><strong>Wajib Pajak Badan</strong>:
  177. <ul>
  178. <li>Dokumen yang mengindikasikan bahwa badan wajib pajak telah dibubarkan sehingga tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan secara subjektif dan objektif.</li>
  179. </ul>
  180. </li>
  181. </ol>
  182.  
  183.  
  184.  
  185. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/npwp-suami-istri-digabung/">Cara Menggabung NPWP Suami Istri</a></strong></p>
  186.  
  187.  
  188.  
  189. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  190.  
  191.  
  192.  
  193. <h2 class="wp-block-heading">Cara Menonaktifkan NPWP secara Online</h2>
  194.  
  195.  
  196.  
  197. <p>Proses nonaktifkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara online melalui layanan yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memudahkan wajib pajak untuk melakukan proses ini tanpa harus datang langsung ke kantor pajak. Berikut adalah langkah-langkah rinci untuk nonaktifkan NPWP secara online:</p>
  198.  
  199.  
  200.  
  201. <ul>
  202. <li><strong>Mengisi Formulir Penghapusan NPWP<br></strong>Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengisi formulir penghapusan NPWP yang tersedia di laman resmi Direktorat Jenderal Pajak (<a href="https://pajak.go.id/id/formulir-pajak/formulir-penghapusan-npwp">https://pajak.go.id/id/formulir-pajak/formulir-penghapusan-npwp</a>). Formulir ini umumnya tersedia dalam format Excel dan dapat diunduh secara gratis. Pastikan untuk mengisi formulir dengan benar dan lengkap sesuai dengan petunjuk yang ada.</li>
  203. </ul>
  204.  
  205.  
  206.  
  207. <p></p>
  208.  
  209.  
  210.  
  211. <ul>
  212. <li><strong>Menyiapkan Dokumen yang Diperlukan<br></strong>Setelah mengisi formulir penghapusan NPWP, langkah selanjutnya adalah menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan kondisi dan persyaratan yang berlaku. Pastikan untuk menyertakan semua dokumen yang diminta agar proses pengajuan tidak terhambat.</li>
  213. </ul>
  214.  
  215.  
  216.  
  217. <p></p>
  218.  
  219.  
  220.  
  221. <ul>
  222. <li><strong>Mengunggah Dokumen Melalui Aplikasi e-Registration<br></strong>Setelah dokumen-dokumen telah disiapkan, selanjutnya adalah mengunggah dokumen tersebut melalui aplikasi e-Registration yang dapat diakses melalui <a href="https://ereg.pajak.go.id/login">https://ereg.pajak.go.id/login</a>. Pastikan untuk mengunggah dokumen dengan format yang sesuai dan sesuai dengan petunjuk yang ada.</li>
  223. </ul>
  224.  
  225.  
  226.  
  227. <p></p>
  228.  
  229.  
  230.  
  231. <ul>
  232. <li><strong>Verifikasi Dokumen oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP)<br></strong>Setelah dokumen diunggah, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) akan melakukan verifikasi terhadap dokumen yang telah diserahkan. Proses verifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan telah lengkap dan memenuhi persyaratan yang berlaku.</li>
  233. </ul>
  234.  
  235.  
  236.  
  237. <p></p>
  238.  
  239.  
  240.  
  241. <ul>
  242. <li><strong>Penerimaan Bukti Penerimaan<br></strong>Jika dokumen telah diverifikasi dan diterima oleh KPP, maka KPP akan menerbitkan bukti penerimaan yang akan dikirim melalui e-mail kepada pemohon. Bukti penerimaan ini merupakan bukti bahwa permohonan nonaktifkan NPWP telah diterima dan sedang diproses oleh pihak berwenang.</li>
  243. </ul>
  244.  
  245.  
  246.  
  247. <p></p>
  248.  
  249.  
  250.  
  251. <ul>
  252. <li><strong>Pantau Proses<br></strong>Setelah mengajukan permohonan menonaktifkan NPWP secara online, penting untuk memantau proses pengajuan secara berkala. Jika dalam waktu 14 hari permohonan tidak direspons oleh KPP, maka perlu untuk menghubungi pihak terkait untuk klarifikasi lebih lanjut.</li>
  253. </ul>
  254.  
  255.  
  256.  
  257. <p>Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan memastikan semua persyaratan terpenuhi, Anda dapat menonaktifkan NPWP baik untuk diri pribadi maupun badan usaha dengan lancar melalui layanan online yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. </p>
  258.  
  259.  
  260.  
  261. <p>Pastikan untuk mengikuti prosedur dengan teliti dan mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dengan baik untuk memperlancar proses nonaktifkan NPWP. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi mengenai proses nonaktifkan NPWP secara online.</p>
  262. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/cara-menonaktifkan-npwp-online/">Cara Menonaktifkan NPWP via Online, Syarat &amp; Dokumennya</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  263. ]]></content:encoded>
  264. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4811</post-id> </item>
  265. <item>
  266. <title>3 Poin Penting Revisi Aturan Impor Permendag 7/2024</title>
  267. <link>https://isbconsultant.com/revisi-aturan-impor-permendag-7-2024/</link>
  268. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  269. <pubDate>Thu, 16 May 2024 13:50:46 +0000</pubDate>
  270. <category><![CDATA[Umum]]></category>
  271. <category><![CDATA[bea cukai]]></category>
  272. <category><![CDATA[regulasi pajak]]></category>
  273. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4809</guid>
  274.  
  275. <description><![CDATA[<p>Pada tanggal 6 Mei 2024, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengeluarkan revisi aturan terkait kebijakan dan pengaturan impor melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2024. Revisi ini mengubah beberapa poin penting yang berdampak pada impor barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan barang bawaan pribadi penumpang. Berikut adalah tiga poin penting dari revisi aturan [&#8230;]</p>
  276. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/revisi-aturan-impor-permendag-7-2024/">3 Poin Penting Revisi Aturan Impor Permendag 7/2024</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  277. ]]></description>
  278. <content:encoded><![CDATA[
  279. <p>Pada tanggal 6 Mei 2024, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengeluarkan revisi aturan terkait kebijakan dan pengaturan impor melalui <a href="https://peraturan.go.id/id/permendag-no-7-tahun-2024">Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2024</a>. Revisi ini mengubah beberapa poin penting yang berdampak pada impor barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan barang bawaan pribadi penumpang. Berikut adalah tiga poin penting dari revisi aturan impor Permendag 7/2024:</p>
  280.  
  281.  
  282.  
  283. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  284.  
  285.  
  286.  
  287. <h2 class="wp-block-heading">Penghapusan Batasan Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI)</h2>
  288.  
  289.  
  290.  
  291. <p>Permendag 7/2024 menghapus batasan jenis barang, jumlah barang, dan kondisi barang (baru atau tidak baru) untuk barang kiriman PMI. Sebelumnya, aturan impor barang kiriman PMI mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141 Tahun 2023 tentang Ketentuan Impor Barang Pekerja Migran Indonesia. Dengan revisi ini, barang kiriman PMI dapat diterima tanpa batasan tertentu, mulai berlaku surut sejak 11 Desember 2023.</p>
  292.  
  293.  
  294.  
  295. <p>Pembebasan bea masuk juga diperluas, dengan pembebasan paling banyak USD 1.500 per tahun untuk PMI yang terdaftar di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI), dan paling banyak USD 500 per tahun untuk PMI yang belum melakukan pendaftaran BP2MI. Semua perubahan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam impor barang kiriman PMI.</p>
  296.  
  297.  
  298.  
  299. <p><strong>Poin-poin Ringkasan:</strong></p>
  300.  
  301.  
  302.  
  303. <ul>
  304. <li>Jenis Barang<br>Sebelum revisi, aturan impor membatasi jenis barang kiriman PMI. Namun, Permendag 7/2024 menghapus batasan ini, memungkinkan PMI untuk mengirimkan barang dengan berbagai jenis.</li>
  305. </ul>
  306.  
  307.  
  308.  
  309. <p></p>
  310.  
  311.  
  312.  
  313. <ul>
  314. <li>Jumlah Barang<br>Sebelumnya, terdapat batasan jumlah barang kiriman PMI. Dengan revisi ini, batasan jumlah barang kiriman PMI juga dihapuskan, sehingga PMI dapat mengirimkan barang tanpa batasan jumlah tertentu.</li>
  315. </ul>
  316.  
  317.  
  318.  
  319. <p></p>
  320.  
  321.  
  322.  
  323. <ul>
  324. <li>Kondisi Barang<br>Sebelum revisi, barang kiriman PMI harus dalam kondisi baru. Namun, Permendag 7/2024 mengizinkan pengiriman barang dalam kondisi baru maupun tidak baru.</li>
  325. </ul>
  326.  
  327.  
  328.  
  329. <p></p>
  330.  
  331.  
  332.  
  333. <ul>
  334. <li>Bea Masuk<br>Permendag 7/2024 memberikan pembebasan bea masuk paling banyak USD 1.500 per tahun untuk PMI yang terdaftar di BP2MI, dan paling banyak USD 500 per tahun untuk PMI yang tidak terdaftar di BP2MI.</li>
  335. </ul>
  336.  
  337.  
  338.  
  339. <p></p>
  340.  
  341.  
  342.  
  343. <ul>
  344. <li>Berlaku Surut<br>Aturan ini berlaku surut sejak 11 Desember 2023 untuk menyelesaikan permasalahan tertahannya barang impor kiriman PMI yang telah masuk ke pelabuhan sejak tanggal tersebut.</li>
  345. </ul>
  346.  
  347.  
  348.  
  349. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/cara-cek-barang-yang-tertahan-di-bea-cukai-luar-negeri/">Cara Mengecek Barang yang Tertahan di Bea Cukai Luar Negeri</a></strong></p>
  350.  
  351.  
  352.  
  353. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  354.  
  355.  
  356.  
  357. <h2 class="wp-block-heading">Penghapusan Batasan Barang Bawaan Pribadi Penumpang</h2>
  358.  
  359.  
  360.  
  361. <p>Permendag 7/2024 juga menghapus batasan jumlah atau nilai atas barang bawaan pribadi penumpang yang sebelumnya diatur dalam Permendag Nomor 36 Tahun 2023. Dengan revisi ini, penumpang dapat membawa barang tanpa batasan jumlah atau nilai serta barang dalam kondisi baru maupun kondisi tidak baru.</p>
  362.  
  363.  
  364.  
  365. <p>Meskipun batasan jumlah atau nilai barang bawaan pribadi penumpang dihapus, ketentuan bea masuk dan pajak impor tetap mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203 PMK.04/2017 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang Yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut.</p>
  366.  
  367.  
  368.  
  369. <p><strong>Poin-poin Ringkasan:</strong></p>
  370.  
  371.  
  372.  
  373. <ul>
  374. <li>Penghapusan Batasan Jumlah dan Nilai<br>Permendag 7/2024 menghapus batasan jumlah atau nilai atas barang bawaan penumpang yang sebelumnya diatur dalam Permendag Nomor 36 Tahun 2023.</li>
  375. </ul>
  376.  
  377.  
  378.  
  379. <p></p>
  380.  
  381.  
  382.  
  383. <ul>
  384. <li>Barang Tanpa Batasan<br>Kini, penumpang diizinkan membawa barang tanpa pembatasan jumlah atau nilai, serta barang dalam kondisi baru atau bekas.</li>
  385. </ul>
  386.  
  387.  
  388.  
  389. <p></p>
  390.  
  391.  
  392.  
  393. <ul>
  394. <li>Ketentuan Bea Masuk dan Pajak Impor<br>Tetap mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203 PMK.04/2017 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang Yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut.</li>
  395. </ul>
  396.  
  397.  
  398.  
  399. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  400.  
  401.  
  402.  
  403. <h2 class="wp-block-heading">Fokus Kemudahan Impor Bahan Baku Industri</h2>
  404.  
  405.  
  406.  
  407. <p>Revisi kedua Permendag 36/2023 ini juga menitikberatkan pada kemudahan impor bahan baku industri. Aturan ini mencoba menyelesaikan permasalahan impor barang bawaan pribadi penumpang yang mengalami kendala setelah pemberlakuan Permendag 36/2023 pada 10 Maret 2024.</p>
  408.  
  409.  
  410.  
  411. <p>Semangat perubahan kedua dalam Permendag 36/2023 adalah untuk mempermudah impor bahan baku industri dan barang kiriman PMI serta menyelesaikan permasalahan impor barang pribadi penumpang.</p>
  412.  
  413.  
  414.  
  415. <p><strong>Poin-poin Ringkasan:</strong></p>
  416.  
  417.  
  418.  
  419. <ul>
  420. <li>Tujuan Revisi<br>Revisi kedua Permendag 36/2023 ini bertujuan untuk mempermudah impor bahan baku industri. Aturan ini mencoba menyelesaikan permasalahan impor barang bawaan pribadi penumpang yang mengalami kendala setelah pemberlakuan Permendag 36/2023 pada 10 Maret 2024.</li>
  421. </ul>
  422.  
  423.  
  424.  
  425. <p></p>
  426.  
  427.  
  428.  
  429. <ul>
  430. <li>Dampak Positif<br>Semangat perubahan kedua dalam Permendag 36/2023 adalah untuk mempermudah impor bahan baku industri dan barang kiriman PMI serta menyelesaikan permasalahan impor barang pribadi penumpang.</li>
  431. </ul>
  432.  
  433.  
  434.  
  435. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/pajak-dalam-rangka-impor-pdri/">Ketentuan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) &amp; Contoh Cara Hitungnya</a></strong></p>
  436.  
  437.  
  438.  
  439. <p>Dengan demikian, revisi aturan impor Permendag 7/2024 memberikan dampak yang signifikan terhadap impor barang kiriman PMI dan barang bawaan pribadi penumpang. Penghapusan batasan jumlah atau nilai barang kiriman PMI dan barang bawaan pribadi penumpang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pelaku impor. Selain itu, fokus pada kemudahan impor bahan baku industri juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.</p>
  440. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/revisi-aturan-impor-permendag-7-2024/">3 Poin Penting Revisi Aturan Impor Permendag 7/2024</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  441. ]]></content:encoded>
  442. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4809</post-id> </item>
  443. <item>
  444. <title>Konsekuensi Tidak Bayar Pajak Kendaraan Bertahun-tahun</title>
  445. <link>https://isbconsultant.com/tidak-bayar-pajak-kendaraan/</link>
  446. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  447. <pubDate>Wed, 15 May 2024 13:45:54 +0000</pubDate>
  448. <category><![CDATA[Umum]]></category>
  449. <category><![CDATA[pajak kendaraan]]></category>
  450. <category><![CDATA[sanksi]]></category>
  451. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4807</guid>
  452.  
  453. <description><![CDATA[<p>Setiap pemilik kendaraan wajib memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor. Perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) merupakan salah satu bentuk pengawasan tahunan terhadap registrasi dan identifikasi kendaraan. Namun, tidak sedikit pemilik kendaraan yang lalai dalam membayar pajak kendaraan, bahkan bertahun-tahun lamanya. Apa saja akibatnya jika tidak membayar pajak kendaraan bertahun-tahun? Pajak Kendaraan dan Kewajiban Perpanjangan [&#8230;]</p>
  454. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/tidak-bayar-pajak-kendaraan/">Konsekuensi Tidak Bayar Pajak Kendaraan Bertahun-tahun</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  455. ]]></description>
  456. <content:encoded><![CDATA[
  457. <p>Setiap pemilik kendaraan wajib memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor. Perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) merupakan salah satu bentuk pengawasan tahunan terhadap registrasi dan identifikasi kendaraan. Namun, tidak sedikit pemilik kendaraan yang lalai dalam membayar pajak kendaraan, bahkan bertahun-tahun lamanya. Apa saja akibatnya jika tidak membayar pajak kendaraan bertahun-tahun?</p>
  458.  
  459.  
  460.  
  461. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  462.  
  463.  
  464.  
  465. <h2 class="wp-block-heading">Pajak Kendaraan dan Kewajiban Perpanjangan STNK</h2>
  466.  
  467.  
  468.  
  469. <p>Setiap pemilik kendaraan bermotor diwajibkan untuk membayar pajak kendaraan setiap tahunnya. Proses pembayaran ini juga sekaligus memperpanjang masa berlaku STNK, dokumen yang menunjukkan legalitas kendaraan. Prianggo Parlindungan Malau, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah, menekankan pentingnya perpanjangan STNK sebagai bentuk kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.</p>
  470.  
  471.  
  472.  
  473. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  474.  
  475.  
  476.  
  477. <h2 class="wp-block-heading">Konsekuensi Jika Tidak Bayar Pajak Kendaraan Selama Bertahun-tahun</h2>
  478.  
  479.  
  480.  
  481. <p>Konsekuensi tidak membayar pajak kendaraan bertahun-tahun bisa sangat serius dan berdampak negatif bagi pemilik kendaraan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai konsekuensi tersebut:</p>
  482.  
  483.  
  484.  
  485. <ul>
  486. <li><strong>Hapus dari Daftar Registrasi dan Identifikasi Kendaraan</strong><br>Jika pemilik kendaraan tidak memperpanjang STNK selama lima tahun dan tidak diperpanjang dua tahun setelah habis masa berlakunya, kendaraan bisa dihapus dari daftar registrasi dan identifikasi kendaraan. Hal ini berarti kendaraan tersebut tidak sah untuk digunakan di jalan raya.</li>
  487. </ul>
  488.  
  489.  
  490.  
  491. <p></p>
  492.  
  493.  
  494.  
  495. <ul>
  496. <li><strong>Denda atas Keterlambatan</strong><br>Selain risiko dihapus dari daftar registrasi, pemilik kendaraan juga akan dikenakan denda atas keterlambatan membayar pajak kendaraan. Besaran denda ini biasanya mengacu pada besaran pajak kendaraan yang harus dibayarkan.</li>
  497. </ul>
  498.  
  499.  
  500.  
  501. <p></p>
  502.  
  503.  
  504.  
  505. <ul>
  506. <li><strong>Penghapusan Data dari Sistem Regident Ranmor</strong><br>Jika STNK sudah dihapus dari sistem regident ranmor karena tidak diperpanjang selama lima tahun, pemilik kendaraan perlu melakukan verifikasi dan identifikasi pada STNK atau BPKB asli, serta identitas pemilik, untuk mengaktifkannya kembali. Namun, jika data kendaraan sudah terhapus dari sistem, kendaraan tidak dapat diregistrasi kembali.</li>
  507. </ul>
  508.  
  509.  
  510.  
  511. <p></p>
  512.  
  513.  
  514.  
  515. <ul>
  516. <li><strong>Pelanggaran Lalu Lintas</strong><br>Penggunaan kendaraan yang STNK-nya tidak diperpanjang bisa menjadi salah satu pelanggaran lalu lintas. Hal ini dapat berakibat pada teguran, denda tambahan, atau bahkan pencabutan Surat Izin Mengemudi (SIM) pemilik kendaraan.</li>
  517. </ul>
  518.  
  519.  
  520.  
  521. <p></p>
  522.  
  523.  
  524.  
  525. <ul>
  526. <li><strong>Kesulitan dalam Proses Administrasi</strong><br>Jika STNK tidak diperpanjang dalam waktu yang cukup lama, pemilik kendaraan akan mengalami kesulitan dalam proses administrasi terkait kendaraannya, seperti dalam hal klaim asuransi atau penjualan kendaraan.</li>
  527. </ul>
  528.  
  529.  
  530.  
  531. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/merencanakan-biaya-pajak-kendaraan/">7 Cara Buat Rencana Biaya Pajak Kendaraan</a></strong></p>
  532.  
  533.  
  534.  
  535. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  536.  
  537.  
  538.  
  539. <h2 class="wp-block-heading">Denda Terlambat Bayar Pajak Kendaraan</h2>
  540.  
  541.  
  542.  
  543. <p>Denda atas keterlambatan membayar pajak kendaraan adalah sanksi yang dikenakan kepada pemilik kendaraan yang tidak membayar pajak tepat waktu. Besaran denda ini ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku dan dapat bervariasi tergantung pada lamanya keterlambatan dan besaran pajak kendaraan yang harus dibayarkan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai denda atas keterlambatan membayar pajak kendaraan:</p>
  544.  
  545.  
  546.  
  547. <ul>
  548. <li><strong>Besaran Denda</strong><br>Besaran denda atas keterlambatan membayar pajak kendaraan ditetapkan dalam persentase tertentu dari jumlah pajak yang seharusnya dibayarkan. Besaran persentase ini dapat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan biasanya meningkat seiring dengan lamanya keterlambatan.</li>
  549. </ul>
  550.  
  551.  
  552.  
  553. <p></p>
  554.  
  555.  
  556.  
  557. <ul>
  558. <li><strong>Perhitungan Denda</strong><br>Denda atas keterlambatan membayar pajak kendaraan dihitung berdasarkan jumlah pajak yang belum dibayar dan lamanya keterlambatan. Misalnya, jika besaran denda adalah 0,1% per hari dari jumlah pajak yang belum dibayar, maka untuk keterlambatan satu bulan, denda yang harus dibayarkan adalah 3% dari jumlah pajak yang belum dibayar.</li>
  559. </ul>
  560.  
  561.  
  562.  
  563. <p></p>
  564.  
  565.  
  566.  
  567. <ul>
  568. <li><strong>Pembayaran Denda</strong><br>Denda atas keterlambatan membayar pajak kendaraan harus dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pajak kendaraan yang belum dibayar. Pemilik kendaraan harus membayar denda tersebut sebelum dapat memperpanjang STNK atau melakukan registrasi ulang kendaraan.</li>
  569. </ul>
  570.  
  571.  
  572.  
  573. <p></p>
  574.  
  575.  
  576.  
  577. <ul>
  578. <li><strong>Penggunaan Denda</strong><br>Denda yang dikenakan atas keterlambatan membayar pajak kendaraan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengembangan infrastruktur jalan dan transportasi, pemeliharaan jalan, serta peningkatan layanan transportasi publik.</li>
  579. </ul>
  580.  
  581.  
  582.  
  583. <p></p>
  584.  
  585.  
  586.  
  587. <ul>
  588. <li><strong>Ketentuan Hukum</strong><br>Denda atas keterlambatan membayar pajak kendaraan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ketentuan ini bertujuan untuk mendorong kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dalam membayar pajak tepat waktu.</li>
  589. </ul>
  590.  
  591.  
  592.  
  593. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/telat-bayar-pajak-motor/">Contoh Cara Hitung Denda Telat Bayar Pajak Motor</a></strong></p>
  594.  
  595.  
  596.  
  597. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  598.  
  599.  
  600.  
  601. <h2 class="wp-block-heading">Cara Aktivasi Ulang STNK yang Terhapus</h2>
  602.  
  603.  
  604.  
  605. <p>Prosedur pengaktifan kembali Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang telah dihapus dari sistem registrasi kendaraan bermotor (regident ranmor) karena tidak diperpanjang selama lima tahun memerlukan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pemilik kendaraan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai prosedur tersebut:</p>
  606.  
  607.  
  608.  
  609. <ul>
  610. <li><strong>Verifikasi dan Identifikasi</strong><br>Pemilik kendaraan harus melakukan verifikasi dan identifikasi pada STNK atau Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) asli, serta identitas pemilik, di kantor Samsat terdekat. Proses ini bertujuan untuk memastikan keaslian dokumen dan data kendaraan.</li>
  611. </ul>
  612.  
  613.  
  614.  
  615. <p></p>
  616.  
  617.  
  618.  
  619. <ul>
  620. <li><strong>Pembayaran Denda</strong><br>Setelah verifikasi dan identifikasi selesai, pemilik kendaraan harus membayar denda atas keterlambatan perpanjangan STNK. Besaran denda ini biasanya mengacu pada besaran pajak kendaraan yang harus dibayarkan.</li>
  621. </ul>
  622.  
  623.  
  624.  
  625. <p></p>
  626.  
  627.  
  628.  
  629. <ul>
  630. <li><strong>Aktivasi Kembali Data Kendaraan</strong><br>Setelah pembayaran denda, petugas akan mengaktifkan kembali data kendaraan dalam sistem registrasi kendaraan bermotor. Hal ini memungkinkan kendaraan untuk diregistrasi kembali.</li>
  631. </ul>
  632.  
  633.  
  634.  
  635. <p></p>
  636.  
  637.  
  638.  
  639. <ul>
  640. <li><strong>Registrasi Ulang Kendaraan</strong><br>Setelah data kendaraan diaktifkan kembali, pemilik kendaraan harus melakukan proses registrasi ulang kendaraan di kantor Samsat. Proses ini meliputi pembayaran pajak kendaraan yang belum dibayar selama masa non-aktif, serta pembaruan STNK dan pembuatan tanda nomor kendaraan baru jika diperlukan.</li>
  641. </ul>
  642.  
  643.  
  644.  
  645. <p></p>
  646.  
  647.  
  648.  
  649. <ul>
  650. <li><strong>Penyesuaian Status Kendaraan</strong><br>Setelah proses registrasi ulang selesai, status kendaraan akan disesuaikan kembali dalam sistem registrasi kendaraan bermotor. Kendaraan tersebut akan kembali sah untuk digunakan di jalan raya.</li>
  651. </ul>
  652.  
  653.  
  654.  
  655. <p></p>
  656.  
  657.  
  658.  
  659. <ul>
  660. <li><strong>Pengambilan Dokumen Kendaraan</strong><br>Terakhir, pemilik kendaraan dapat mengambil kembali STNK dan dokumen kendaraan lainnya yang telah diperbarui dari kantor Samsat. Dokumen tersebut akan menjadi bukti legalitas kendaraan yang telah diaktifkan kembali.</li>
  661. </ul>
  662.  
  663.  
  664.  
  665. <p>Dengan menjalani prosedur pengaktifan kembali STNK yang telah dihapus dengan teliti dan tepat, pemilik kendaraan dapat memastikan bahwa kendaraannya kembali sah dan terdaftar secara legal untuk digunakan di jalan raya.</p>
  666.  
  667.  
  668.  
  669. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  670.  
  671.  
  672.  
  673. <p><strong>Kesimpulan</strong></p>
  674.  
  675.  
  676.  
  677. <p>Dalam menghadapi konsekuensi tidak membayar pajak kendaraan bertahun-tahun, kepatuhan pajak kendaraan menjadi kunci utama. Dengan membayar pajak kendaraan tepat waktu, pemilik kendaraan dapat menghindari konsekuensi yang merugikan tersebut. Selain itu, kesadaran akan pentingnya kewajiban ini juga turut mendukung pengelolaan anggaran negara untuk pembangunan yang lebih baik.</p>
  678. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/tidak-bayar-pajak-kendaraan/">Konsekuensi Tidak Bayar Pajak Kendaraan Bertahun-tahun</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  679. ]]></content:encoded>
  680. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4807</post-id> </item>
  681. <item>
  682. <title>Ketentuan Tarif PPh Final 0,5% bagi Wajib Pajak PKP</title>
  683. <link>https://isbconsultant.com/tarif-pph-final-05-bagi-pkp/</link>
  684. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  685. <pubDate>Tue, 14 May 2024 13:38:25 +0000</pubDate>
  686. <category><![CDATA[Pph25]]></category>
  687. <category><![CDATA[pajajk penghasilan final]]></category>
  688. <category><![CDATA[pajak penghasilan]]></category>
  689. <category><![CDATA[pkp]]></category>
  690. <category><![CDATA[UMKM]]></category>
  691. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4805</guid>
  692.  
  693. <description><![CDATA[<p>Pengaturan mengenai pajak merupakan salah satu aspek penting dalam regulasi ekonomi suatu negara. Tarif pajak yang dikenakan kepada para wajib pajak menjadi perhatian utama, terutama bagi mereka yang bergerak dalam sektor usaha. Salah satu tarif pajak yang menjadi sorotan adalah tarif PPh final sebesar 0,5% yang berlaku bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, [&#8230;]</p>
  694. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/tarif-pph-final-05-bagi-pkp/">Ketentuan Tarif PPh Final 0,5% bagi Wajib Pajak PKP</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  695. ]]></description>
  696. <content:encoded><![CDATA[
  697. <p>Pengaturan mengenai pajak merupakan salah satu aspek penting dalam regulasi ekonomi suatu negara. Tarif pajak yang dikenakan kepada para wajib pajak menjadi perhatian utama, terutama bagi mereka yang bergerak dalam sektor usaha. Salah satu tarif pajak yang menjadi sorotan adalah tarif PPh final sebesar 0,5% yang berlaku bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).</p>
  698.  
  699.  
  700.  
  701. <p>Namun, muncul pertanyaan apakah wajib pajak yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) masih dapat memanfaatkan tarif tersebut. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kemungkinan penggunaan tarif PPh final 0,5% bagi wajib pajak PKP.</p>
  702.  
  703.  
  704.  
  705. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  706.  
  707.  
  708.  
  709. <h2 class="wp-block-heading">Penjelasan Mengenai PP 55/2022</h2>
  710.  
  711.  
  712.  
  713. <p><a href="https://jdih.kemenkeu.go.id/in/dokumen/peraturan/2b7d65f8-4325-4007-669d-08db0e642ddb">Peraturan Pemerintah (PP) No. 55/2022</a> menjadi landasan hukum yang mengatur penggunaan tarif PPh final 0,5% bagi UMKM. PP ini memberikan ketentuan bahwa wajib pajak yang memiliki omzet di bawah Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak dapat memanfaatkan tarif tersebut. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan tarif PPh final tidak terkait dengan status PKP, melainkan bergantung pada besarnya omzet wajib pajak.</p>
  714.  
  715.  
  716.  
  717. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/syarat-umkm-bebas-potongan-pph-final/">Syarat UMKM Bebas Potongan PPh Final di 2024</a></strong></p>
  718.  
  719.  
  720.  
  721. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  722.  
  723.  
  724.  
  725. <h2 class="wp-block-heading">Pengertian Peredaran Bruto</h2>
  726.  
  727.  
  728.  
  729. <p>Untuk memahami lebih lanjut mengenai penggunaan tarif PPh final, perlu dipahami konsep peredaran bruto. Peredaran bruto merupakan jumlah total pendapatan yang diterima oleh sebuah usaha sebelum dikurangi dengan segala macam potongan, seperti potongan penjualan, potongan tunai, dan potongan sejenisnya. Dalam konteks pengenaan PPh final, peredaran bruto menjadi dasar penghitungan pajak yang dikenakan kepada wajib pajak.</p>
  730.  
  731.  
  732.  
  733. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  734.  
  735.  
  736.  
  737. <h2 class="wp-block-heading">Syarat Gunakan Tarif PPh Final 0,5%</h2>
  738.  
  739.  
  740.  
  741. <p>Kriteria wajib pajak yang dapat memanfaatkan tarif PPh final 0,5% diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 55/2022. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai kriteria tersebut:</p>
  742.  
  743.  
  744.  
  745. <ul>
  746. <li><strong>Wajib Pajak dalam Negeri</strong><br>Kriteria pertama adalah wajib pajak harus merupakan wajib pajak yang berdomisili atau berkegiatan di dalam wilayah hukum Indonesia. Artinya, tarif PPh final 0,5% hanya berlaku bagi wajib pajak yang memiliki kegiatan usaha di Indonesia, tidak berlaku untuk wajib pajak luar negeri.</li>
  747. </ul>
  748.  
  749.  
  750.  
  751. <p></p>
  752.  
  753.  
  754.  
  755. <ul>
  756. <li><strong>Peredaran Bruto Tertentu atau Omzet Tidak Melebihi Rp4,8 Miliar</strong><br>Kriteria kedua adalah wajib pajak harus menerima penghasilan dengan peredaran bruto tertentu atau omzetnya tidak melebihi batas yang ditetapkan. PP 55/2022 menetapkan batas omzet sebesar Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak sebagai syarat untuk dapat menggunakan tarif PPh final 0,5%. Peredaran bruto ini mencakup seluruh pendapatan yang diterima dari usaha, termasuk pendapatan dari cabang-cabang usaha yang dimiliki oleh wajib pajak.</li>
  757. </ul>
  758.  
  759.  
  760.  
  761. <p></p>
  762.  
  763.  
  764.  
  765. <ul>
  766. <li><strong>Waktu Pengenaan Tarif</strong><br>Pengenaan tarif PPh final 0,5% berlaku dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini berarti bahwa wajib pajak yang memenuhi kriteria di atas dapat menggunakan tarif tersebut dalam periode waktu yang ditetapkan dalam regulasi perpajakan.</li>
  767. </ul>
  768.  
  769.  
  770.  
  771. <p></p>
  772.  
  773.  
  774.  
  775. <ul>
  776. <li><strong>Batasan Penggunaan Tarif</strong><br>PP 55/2022 juga mencantumkan bahwa terdapat batasan penggunaan tarif PPh final bagi wajib pajak orang pribadi. Bagian peredaran bruto dari usaha sampai dengan Rp500 juta dalam satu tahun pajak tidak dikenai PPh. Artinya, bagi wajib pajak orang pribadi, hanya bagian peredaran bruto di atas Rp500 juta yang akan dikenai PPh final 0,5%.</li>
  777. </ul>
  778.  
  779.  
  780.  
  781. <p>Dengan memenuhi ketiga kriteria di atas, wajib pajak dapat memanfaatkan tarif PPh final 0,5% sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan perpajakan.</p>
  782.  
  783.  
  784.  
  785. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  786.  
  787.  
  788.  
  789. <h2 class="wp-block-heading">Beda Tarif PPh Final dan PPh Pasal 25</h2>
  790.  
  791.  
  792.  
  793. <p>Perbedaan antara tarif PPh final dan PPh Pasal 25 terletak pada cara pengenaannya dan objek pajak yang terkena. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai perbedaan keduanya:</p>
  794.  
  795.  
  796.  
  797. <ul>
  798. <li><strong>Objek Pajak</strong>:
  799. <ul>
  800. <li><strong>PPh Final</strong>: Tarif PPh final dikenakan langsung pada peredaran bruto tanpa memperhitungkan biaya-biaya atau pengurangan lainnya. Artinya, pajak ini hanya dikenakan pada jumlah bruto penghasilan tanpa mempertimbangkan biaya operasional atau pengeluaran lain yang mungkin telah dikeluarkan oleh wajib pajak.</li>
  801.  
  802.  
  803.  
  804. <li><strong>PPh Pasal 25</strong>: PPh Pasal 25 merupakan pajak penghasilan yang dipotong secara langsung oleh pihak yang membayar penghasilan kepada wajib pajak. PPh ini dipotong dari penghasilan yang diterima oleh wajib pajak setelah dipotong dengan biaya-biaya tertentu, seperti biaya operasional atau pengeluaran lain yang relevan.</li>
  805. </ul>
  806. </li>
  807. </ul>
  808.  
  809.  
  810.  
  811. <p></p>
  812.  
  813.  
  814.  
  815. <ul>
  816. <li><strong>Tarif Pajak</strong>:
  817. <ul>
  818. <li><strong>PPh Final</strong>: Tarif PPh final umumnya lebih rendah dibandingkan dengan tarif PPh Pasal 25. Misalnya, tarif PPh final untuk UMKM adalah 0,5%, sementara tarif PPh Pasal 25 biasanya berkisar antara 5% hingga 30% tergantung jenis penghasilan.</li>
  819.  
  820.  
  821.  
  822. <li><strong>PPh Pasal 25</strong>: Tarif PPh Pasal 25 berbeda-beda tergantung pada jenis penghasilan dan status wajib pajak. Tarif ini bisa berubah-ubah sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku.</li>
  823. </ul>
  824. </li>
  825. </ul>
  826.  
  827.  
  828.  
  829. <p></p>
  830.  
  831.  
  832.  
  833. <ul>
  834. <li><strong>Pengurangan Biaya</strong>:
  835. <ul>
  836. <li><strong>PPh Final</strong>: Tidak ada pengurangan biaya yang diperhitungkan dalam perhitungan PPh final. PPh final dikenakan langsung pada peredaran bruto tanpa mempertimbangkan biaya-biaya operasional atau pengeluaran lainnya.</li>
  837.  
  838.  
  839.  
  840. <li><strong>PPh Pasal 25</strong>: PPh Pasal 25 dapat dikurangkan dengan biaya-biaya yang terkait dengan penghasilan tersebut. Misalnya, biaya operasional, biaya produksi, dan biaya lain yang relevan dapat dikurangkan sebelum menghitung jumlah penghasilan yang akan dikenakan PPh Pasal 25.</li>
  841. </ul>
  842. </li>
  843. </ul>
  844.  
  845.  
  846.  
  847. <p>Dengan demikian, perbedaan utama antara tarif PPh final dan PPh Pasal 25 terletak pada cara pengenaan pajak, objek pajak yang terkena, tarif pajak, dan pengurangan biaya yang diperbolehkan.</p>
  848.  
  849.  
  850.  
  851. <p>PPh final dikenakan langsung pada peredaran bruto tanpa pengurangan biaya, sementara PPh Pasal 25 merupakan pajak yang dipotong dari penghasilan setelah dipotong dengan biaya-biaya tertentu.</p>
  852.  
  853.  
  854.  
  855. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  856.  
  857.  
  858.  
  859. <h2 class="wp-block-heading">Proses Perhitungan PPh Final</h2>
  860.  
  861.  
  862.  
  863. <p>Proses perhitungan PPh final dilakukan berdasarkan jumlah peredaran bruto dalam satu tahun pajak sebelum tahun pajak bersangkutan. Besarnya peredaran bruto ini mencakup seluruh pendapatan yang diterima dari usaha, termasuk pendapatan dari cabang-cabang usaha yang dimiliki oleh wajib pajak. Dalam hal ini, peredaran bruto menjadi dasar pengenaan pajak, dengan tarif 0,5% yang dikenakan.</p>
  864.  
  865.  
  866.  
  867. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/perbedaan-pajak-penghasilan-pph-final-dan-tidak-final/">Apa Beda PPh Final dan Tidak Final?</a></strong></p>
  868.  
  869.  
  870.  
  871. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  872.  
  873.  
  874.  
  875. <h2 class="wp-block-heading">Kendala yang Mungkin Dihadapi</h2>
  876.  
  877.  
  878.  
  879. <p>Meskipun terdapat ketentuan yang mengizinkan penggunaan tarif PPh final 0,5% bagi wajib pajak PKP, namun terdapat beberapa kendala yang mungkin dihadapi. Salah satunya adalah dalam proses perhitungan peredaran bruto. Wajib pajak harus memastikan bahwa perhitungan peredaran bruto dilakukan dengan akurat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, ada kemungkinan adanya interpretasi yang berbeda mengenai penggunaan tarif PPh final bagi wajib pajak PKP, sehingga perlu konsultasi lebih lanjut dengan pihak berwenang.</p>
  880.  
  881.  
  882.  
  883. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  884.  
  885.  
  886.  
  887. <p><strong>Kesimpulan</strong></p>
  888.  
  889.  
  890.  
  891. <p>Dalam konteks penggunaan tarif PPh final 0,5%, wajib pajak yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetap dapat memanfaatkannya selama omzetnya tidak melebihi batas yang ditentukan. Penggunaan tarif ini tidak terkait dengan status PKP, melainkan dengan besarnya omzet wajib pajak. Namun, penting untuk memahami dengan baik ketentuan yang berlaku serta melakukan perhitungan peredaran bruto dengan akurat untuk menghindari potensi masalah di kemudian hari.</p>
  892. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/tarif-pph-final-05-bagi-pkp/">Ketentuan Tarif PPh Final 0,5% bagi Wajib Pajak PKP</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  893. ]]></content:encoded>
  894. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4805</post-id> </item>
  895. <item>
  896. <title>DJP Utamakan Pemeriksaan SPT Lebih Bayar dan Rugi</title>
  897. <link>https://isbconsultant.com/djp-utamakan-pemeriksaan-spt-lebih-bayar-dan-rugi/</link>
  898. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  899. <pubDate>Mon, 13 May 2024 13:35:56 +0000</pubDate>
  900. <category><![CDATA[SPT Masa]]></category>
  901. <category><![CDATA[SPT Tahunan]]></category>
  902. <category><![CDATA[SPT]]></category>
  903. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4803</guid>
  904.  
  905. <description><![CDATA[<p>Ditjen Pajak (DJP) terus berupaya meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam melakukan pemeriksaan terhadap Surat Pemberitahuan (SPT) yang diajukan oleh wajib pajak. Dalam konteks ini, DJP memprioritaskan pemeriksaan terhadap SPT yang mencatat kelebihan pembayaran atau kerugian. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang alasan di balik prioritas ini, serta langkah-langkah yang diambil oleh DJP untuk memastikan [&#8230;]</p>
  906. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/djp-utamakan-pemeriksaan-spt-lebih-bayar-dan-rugi/">DJP Utamakan Pemeriksaan SPT Lebih Bayar dan Rugi</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  907. ]]></description>
  908. <content:encoded><![CDATA[
  909. <p>Ditjen Pajak (DJP) terus berupaya meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam melakukan pemeriksaan terhadap Surat Pemberitahuan (SPT) yang diajukan oleh wajib pajak. Dalam konteks ini, DJP memprioritaskan pemeriksaan terhadap SPT yang mencatat kelebihan pembayaran atau kerugian.</p>
  910.  
  911.  
  912.  
  913. <p>Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang alasan di balik prioritas ini, serta langkah-langkah yang diambil oleh DJP untuk memastikan bahwa pemeriksaan dilakukan secara efektif dan tepat waktu.</p>
  914.  
  915.  
  916.  
  917. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  918.  
  919.  
  920.  
  921. <h2 class="wp-block-heading">Mengapa Pemeriksaan Diprioritaskan?</h2>
  922.  
  923.  
  924.  
  925. <p>Dalam wawancara dengan Penyuluh Pajak Ahli Pertama DJP, Iqbal Rahadian, diungkapkan bahwa pemeriksaan terhadap wajib pajak yang menyampaikan SPT dengan status lebih bayar atau rugi menjadi prioritas utama. Hal ini disebabkan oleh adanya uang pajak yang harus dikembalikan kepada wajib pajak yang bersangkutan.</p>
  926.  
  927.  
  928.  
  929. <p>Mengetahui bahwa proses pengembalian pajak harus dilakukan dengan cermat dan akurat, DJP menganggap penting untuk melegitimasi dan memvalidasi setiap kasus yang melibatkan kelebihan pembayaran atau kerugian.</p>
  930.  
  931.  
  932.  
  933. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/cara-menghitung-kelebihan-pembayaran-pajak/">Cara Hitung Kelebihan Pembayaran Pajak</a></strong></p>
  934.  
  935.  
  936.  
  937. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  938.  
  939.  
  940.  
  941. <h2 class="wp-block-heading">Dasar Hukum dan Proses Pemeriksaan</h2>
  942.  
  943.  
  944.  
  945. <p>Langkah ini didasarkan pada Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17/2013 yang telah diubah oleh <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Details/162653/pmk-no-18pmk032021">PMK No. 18/2021</a>. Menurut pasal ini, pemeriksaan atas wajib pajak yang menyampaikan SPT lebih bayar atau rugi dapat berupa pemeriksaan lapangan atau pemeriksaan kantor. Dengan demikian, DJP memiliki landasan hukum yang kuat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam memeriksa kasus-kasus ini.</p>
  946.  
  947.  
  948.  
  949. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  950.  
  951.  
  952.  
  953. <h2 class="wp-block-heading">Prioritas Lain dalam Pemeriksaan</h2>
  954.  
  955.  
  956.  
  957. <p>Selain memprioritaskan pemeriksaan terhadap SPT lebih bayar atau rugi, DJP juga menekankan pentingnya memeriksa kekurangan pembayaran pajak yang akan daluwarsa penetapan. Ini diatur dalam Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-9/PJ/2023. Surat edaran ini menekankan perlunya pengawasan dan pemeriksaan atas data konkret, yang merupakan data yang diperoleh atau dimiliki oleh DJP dan memerlukan pengujian sederhana untuk menghitung kewajiban perpajakan wajib pajak.</p>
  958.  
  959.  
  960.  
  961. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/lebih-bayar-pph-21/">Cara Urus Kelebihan Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21</a></strong></p>
  962.  
  963.  
  964.  
  965. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  966.  
  967.  
  968.  
  969. <h2 class="wp-block-heading">Data Konkret dalam Pemeriksaan SPT</h2>
  970.  
  971.  
  972.  
  973. <p>Dalam melakukan pemeriksaan terhadap Surat Pemberitahuan (SPT), Ditjen Pajak (DJP) menggunakan konsep &#8220;data konkret&#8221; sebagai salah satu faktor penentu dalam menentukan kebijakan pemeriksaan. Data konkret merujuk pada informasi yang diperoleh atau dimiliki oleh DJP dan memerlukan pengujian sederhana untuk menghitung kewajiban perpajakan wajib pajak. Berikut ini adalah rincian tentang data konkret dalam pemeriksaan SPT:</p>
  974.  
  975.  
  976.  
  977. <ul>
  978. <li><strong>Faktur Pajak yang Tidak Dilaporkan</strong><br>Data konkret dapat berupa faktur pajak yang tidak dilaporkan dalam SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hal ini mencakup situasi di mana wajib pajak mungkin mengabaikan untuk melaporkan beberapa faktur pajak yang seharusnya tercantum dalam SPT-nya.</li>
  979. </ul>
  980.  
  981.  
  982.  
  983. <p></p>
  984.  
  985.  
  986.  
  987. <ul>
  988. <li><strong>Bukti Potong/Pungut yang Belum Dilaporkan</strong><br>DJP juga memperhatikan bukti potong/pungut yang belum dilaporkan oleh penerbit dalam SPT Masa Pajak Penghasilan (PPh). Bukti potong/pungut ini mencakup informasi tentang pemotongan atau penyetoran pajak yang harus dilaporkan kepada DJP oleh penerbitnya.</li>
  989. </ul>
  990.  
  991.  
  992.  
  993. <p></p>
  994.  
  995.  
  996.  
  997. <ul>
  998. <li><strong>Bukti Transaksi atau Data Lain yang Diturunkan sebagai Data Konkret</strong><br>Selain faktur pajak dan bukti potong/pungut, data konkret juga dapat berupa bukti transaksi atau data lain yang dianggap sebagai data konkret oleh DJP. Misalnya, DJP mungkin menggunakan data transaksi yang diperoleh dari sumber lain untuk memverifikasi informasi yang tercantum dalam SPT.</li>
  999. </ul>
  1000.  
  1001.  
  1002.  
  1003. <div style="height:10px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1004.  
  1005.  
  1006.  
  1007. <h3 class="wp-block-heading"><strong>Proses Pemeriksaan Data Konkret</strong></h3>
  1008.  
  1009.  
  1010.  
  1011. <p>Dalam menghadapi data konkret, DJP memiliki prosedur khusus untuk memeriksanya. Jika data konkret tersebut akan daluwarsa penetapan dalam waktu 90 hari atau kurang, DJP dapat langsung melakukan pemeriksaan tanpa permintaan penjelasan (P2DK) terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pemeriksaan dan memastikan kepatuhan perpajakan.</p>
  1012.  
  1013.  
  1014.  
  1015. <div style="height:10px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1016.  
  1017.  
  1018.  
  1019. <h3 class="wp-block-heading"><strong>Ketentuan Daluwarsa Penetapan</strong></h3>
  1020.  
  1021.  
  1022.  
  1023. <p>Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-9/PJ/2023 juga mengatur ketentuan daluwarsa penetapan untuk data konkret. DJP dapat langsung melakukan pemeriksaan jika data konkret tersebut akan daluwarsa dalam waktu 90 hari kalender atau kurang, tanpa harus melalui proses P2DK terlebih dahulu.</p>
  1024.  
  1025.  
  1026.  
  1027. <div style="height:10px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1028.  
  1029.  
  1030.  
  1031. <h3 class="wp-block-heading"><strong>Tujuan Penggunaan Data Konkret</strong></h3>
  1032.  
  1033.  
  1034.  
  1035. <p>Penggunaan data konkret dalam pemeriksaan SPT bertujuan untuk memastikan bahwa semua informasi yang terkait dengan kewajiban perpajakan wajib pajak telah dilaporkan dengan benar. Dengan menggunakan data konkret, DJP dapat mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian atau kelalaian dalam pelaporan wajib pajak dan mengambil tindakan yang sesuai.</p>
  1036.  
  1037.  
  1038.  
  1039. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1040.  
  1041.  
  1042.  
  1043. <h2 class="wp-block-heading">Langkah-Langkah DJP dalam Pemeriksaan</h2>
  1044.  
  1045.  
  1046.  
  1047. <p>Dalam melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak yang menyampaikan SPT lebih bayar atau rugi, DJP mengikuti serangkaian langkah yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa proses pemeriksaan dilakukan secara efektif dan efisien. Berikut adalah rincian langkah-langkah yang diambil oleh DJP dalam pemeriksaan:</p>
  1048.  
  1049.  
  1050.  
  1051. <ul>
  1052. <li><strong>Penyusunan Rencana Pemeriksaan</strong><br>DJP melakukan penyusunan rencana pemeriksaan yang mencakup tujuan, ruang lingkup, sasaran, dan metode pemeriksaan yang akan dilakukan. Rencana ini menjadi panduan dalam menjalankan pemeriksaan.</li>
  1053. </ul>
  1054.  
  1055.  
  1056.  
  1057. <p></p>
  1058.  
  1059.  
  1060.  
  1061. <ul>
  1062. <li><strong>Pengumpulan Informasi dan Data</strong><br>Selanjutnya, DJP mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan untuk pemeriksaan. Data ini dapat berupa informasi keuangan, transaksi, atau dokumen lain yang relevan dengan kasus yang sedang diperiksa.</li>
  1063. </ul>
  1064.  
  1065.  
  1066.  
  1067. <p></p>
  1068.  
  1069.  
  1070.  
  1071. <ul>
  1072. <li><strong>Pemeriksaan Lapangan atau Kantor</strong><br>Pemeriksaan dilakukan melalui dua cara, yaitu pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan kantor. Pemeriksaan lapangan dilakukan dengan mengunjungi lokasi usaha atau tempat kegiatan wajib pajak untuk memeriksa langsung kondisi dan dokumen yang diperlukan. Sedangkan pemeriksaan kantor dilakukan di kantor DJP dengan menggunakan dokumen yang telah disampaikan oleh wajib pajak.</li>
  1073. </ul>
  1074.  
  1075.  
  1076.  
  1077. <p></p>
  1078.  
  1079.  
  1080.  
  1081. <ul>
  1082. <li><strong>Analisis Data dan Temuan</strong><br>Setelah mengumpulkan informasi dan melakukan pemeriksaan, DJP menganalisis data dan temuan yang didapatkan untuk menentukan apakah ada kesalahan atau ketidaksesuaian dalam SPT yang diajukan.</li>
  1083. </ul>
  1084.  
  1085.  
  1086.  
  1087. <p></p>
  1088.  
  1089.  
  1090.  
  1091. <ul>
  1092. <li><strong>Kesimpulan dan Rekomendasi</strong><br>Berdasarkan analisis data, DJP membuat kesimpulan mengenai kewajiban perpajakan wajib pajak dan memberikan rekomendasi terkait langkah yang harus diambil selanjutnya.</li>
  1093. </ul>
  1094.  
  1095.  
  1096.  
  1097. <p></p>
  1098.  
  1099.  
  1100.  
  1101. <ul>
  1102. <li><strong>Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan</strong><br>DJP memberikan pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada wajib pajak yang berisi hasil pemeriksaan, kesimpulan, dan rekomendasi yang diberikan.</li>
  1103. </ul>
  1104.  
  1105.  
  1106.  
  1107. <p></p>
  1108.  
  1109.  
  1110.  
  1111. <ul>
  1112. <li><strong>Tindak Lanjut</strong><br>Setelah pemberitahuan hasil pemeriksaan diterima, wajib pajak dapat melakukan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh DJP. Tindak lanjut ini dapat berupa pembayaran pajak yang kurang, pengajuan keberatan, atau proses hukum lainnya.</li>
  1113. </ul>
  1114.  
  1115.  
  1116.  
  1117. <p>Langkah-langkah di atas merupakan proses umum yang dilakukan oleh DJP dalam pemeriksaan terhadap wajib pajak yang menyampaikan SPT lebih bayar atau rugi. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa kewajiban perpajakan wajib pajak dipenuhi dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.</p>
  1118.  
  1119.  
  1120.  
  1121. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1122.  
  1123.  
  1124.  
  1125. <p><strong>Kesimpulan</strong></p>
  1126.  
  1127.  
  1128.  
  1129. <p>Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam melakukan pemeriksaan terhadap SPT, DJP telah menetapkan prioritas dalam memeriksa kasus-kasus yang melibatkan kelebihan pembayaran atau kerugian.</p>
  1130.  
  1131.  
  1132.  
  1133. <p>Langkah-langkah yang diambil oleh DJP, seperti penggunaan data konkret dan prosedur yang telah ditetapkan, bertujuan untuk memastikan bahwa pemeriksaan dilakukan secara efektif dan tepat waktu. Dengan demikian, DJP dapat memenuhi kewajibannya untuk memastikan kepatuhan pajak dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.</p>
  1134. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/djp-utamakan-pemeriksaan-spt-lebih-bayar-dan-rugi/">DJP Utamakan Pemeriksaan SPT Lebih Bayar dan Rugi</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1135. ]]></content:encoded>
  1136. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4803</post-id> </item>
  1137. <item>
  1138. <title>Pemerintah Dukung Pertumbuhan UMKM dengan Insentif Pajak</title>
  1139. <link>https://isbconsultant.com/pemerintah-dukung-pertumbuhan-umkm-dengan-insentif-pajak/</link>
  1140. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  1141. <pubDate>Fri, 10 May 2024 01:20:46 +0000</pubDate>
  1142. <category><![CDATA[Umum]]></category>
  1143. <category><![CDATA[insentif pajak]]></category>
  1144. <category><![CDATA[UMKM]]></category>
  1145. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4799</guid>
  1146.  
  1147. <description><![CDATA[<p>Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Untuk mendukung pertumbuhan UMKM, Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah memberikan berbagai insentif pajak. Artikel ini akan membahas secara rinci insentif-insentif tersebut dan bagaimana mereka dapat membantu UMKM naik kelas. Tarif Pajak Lebih Rendah untuk UMKM Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah [&#8230;]</p>
  1148. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/pemerintah-dukung-pertumbuhan-umkm-dengan-insentif-pajak/">Pemerintah Dukung Pertumbuhan UMKM dengan Insentif Pajak</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1149. ]]></description>
  1150. <content:encoded><![CDATA[
  1151. <p>Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Untuk mendukung pertumbuhan UMKM, Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah memberikan berbagai insentif pajak. Artikel ini akan membahas secara rinci insentif-insentif tersebut dan bagaimana mereka dapat membantu UMKM naik kelas.</p>
  1152.  
  1153.  
  1154.  
  1155. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1156.  
  1157.  
  1158.  
  1159. <h2 class="wp-block-heading">Tarif Pajak Lebih Rendah untuk UMKM</h2>
  1160.  
  1161.  
  1162.  
  1163. <p>Pemerintah telah mengeluarkan <a href="https://jdih.kemenkeu.go.id/FullText/2018/23TAHUN2018PP.pdf">Peraturan Pemerintah (PP) 23/2018</a> yang menurunkan tarif pajak atas omzet UMKM dari 1% menjadi hanya 0,5%. Tarif pajak ini berlaku jika omzet UMKM masih di bawah Rp4,8 miliar per tahun. Hal ini membantu UMKM mengurangi beban pajak yang harus mereka bayarkan.</p>
  1164.  
  1165.  
  1166.  
  1167. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/syarat-umkm-bebas-potongan-pph-final/">Syarat UMKM Bebas Potongan PPh Final di 2024</a></strong></p>
  1168.  
  1169.  
  1170.  
  1171. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1172.  
  1173.  
  1174.  
  1175. <h2 class="wp-block-heading">Skema Penghitungan yang Sederhana</h2>
  1176.  
  1177.  
  1178.  
  1179. <p>Salah satu kelebihan bagi UMKM adalah mereka tidak perlu melakukan pembukuan yang rumit. Mereka cukup membuat pencatatan secara sederhana, yang mempermudah mereka untuk mengetahui kewajiban perpajakannya. Hal ini sesuai dengan prinsip pemerintah untuk memberikan kemudahan administrasi kepada UMKM.</p>
  1180.  
  1181.  
  1182.  
  1183. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1184.  
  1185.  
  1186.  
  1187. <h2 class="wp-block-heading">Ketentuan Omzet Tidak Kena Pajak</h2>
  1188.  
  1189.  
  1190.  
  1191. <p>UU 7/2021 dan PP 55/2022 menetapkan bahwa UMKM dengan omzet sampai dengan Rp500 juta dalam setahun tidak akan terkena pajak. Jika omzet melebihi Rp500 juta, penghitungan pajak dilakukan hanya pada omzet yang melebihi batas tersebut. Ini memberikan kepastian kepada UMKM dengan omzet rendah agar tidak terbebani dengan pajak.</p>
  1192.  
  1193.  
  1194.  
  1195. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1196.  
  1197.  
  1198.  
  1199. <p class="has-ast-global-color-4-background-color has-background">Dapatkan solusi pengelolaan pajak UMKM yang hemat dan legal dengan <strong><a href="https://isbconsultant.com/konsultan-pajak-surabaya/">https://isbconsultant.com/konsultan-pajak-surabaya/</a></strong>. Nantinya, tim kami akan memberikan bimbingan yang tepat dalam mengoptimalkan pengelolaan pajak Anda. Jangan ragu untuk bergabung dengan ribuan pelanggan kami yang puas dengan layanan berkualitas dan solusi pajak yang inovatif. Dengan ISB Consultant, Anda dapat yakin bahwa pajak UMKM Anda dikelola dengan efisien dan sesuai peraturan.</p>
  1200.  
  1201.  
  1202.  
  1203. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1204.  
  1205.  
  1206.  
  1207. <h2 class="wp-block-heading">Masa Berlaku Tarif PPh Final UMKM</h2>
  1208.  
  1209.  
  1210.  
  1211. <p>PP 55/2022 mengatur masa berlaku tarif PPh final UMKM. Wajib pajak badan berbentuk PT dapat menggunakan skema PPh final UMKM selama 3 tahun pajak, sedangkan wajib pajak badan berbentuk CV, firma, koperasi, BUMDes, dan PT perseorangan dapat memanfaatkannya selama 4 tahun pajak.</p>
  1212.  
  1213.  
  1214.  
  1215. <p>Wajib pajak orang pribadi berhak menggunakan skema PPh final UMKM selama 7 tahun pajak. Hal ini memberikan waktu bagi UMKM untuk mempersiapkan diri agar bisa menghasilkan laporan keuangan yang baik.</p>
  1216.  
  1217.  
  1218.  
  1219. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1220.  
  1221.  
  1222.  
  1223. <h2 class="wp-block-heading">Pendampingan dan Pelatihan untuk UMKM</h2>
  1224.  
  1225.  
  1226.  
  1227. <p>DJP juga menyelenggarakan business development services, di mana mereka memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dan pelatihan untuk mengembangkan usaha mereka. Hal ini membantu UMKM untuk meningkatkan kualitas usaha mereka dan memahami lebih baik mengenai kewajiban perpajakan.</p>
  1228.  
  1229.  
  1230.  
  1231. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/pajak-umkm-ukm/">Contoh Cara Hitung Pajak UMKM/UKM dengan Mudah</a></strong></p>
  1232.  
  1233.  
  1234.  
  1235. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1236.  
  1237.  
  1238.  
  1239. <p><strong>Kesimpulan</strong></p>
  1240.  
  1241.  
  1242.  
  1243. <p>Insentif-insentif pajak yang diberikan oleh Pemerintah melalui DJP sangat penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan adanya tarif pajak yang lebih rendah, skema penghitungan yang sederhana, ketentuan omzet tidak kena pajak, dan masa berlaku tarif PPh final UMKM yang cukup panjang, diharapkan UMKM dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian negara.</p>
  1244. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/pemerintah-dukung-pertumbuhan-umkm-dengan-insentif-pajak/">Pemerintah Dukung Pertumbuhan UMKM dengan Insentif Pajak</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1245. ]]></content:encoded>
  1246. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4799</post-id> </item>
  1247. <item>
  1248. <title>Pemkot Surabaya Upayakan Opsen Pajak untuk Dongkrak PAD</title>
  1249. <link>https://isbconsultant.com/pemkot-surabaya-upayakan-opsen-pajak-untuk-dongkrak-pad/</link>
  1250. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  1251. <pubDate>Thu, 09 May 2024 01:15:08 +0000</pubDate>
  1252. <category><![CDATA[Umum]]></category>
  1253. <category><![CDATA[opsen pajak]]></category>
  1254. <category><![CDATA[pajak daerah]]></category>
  1255. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4796</guid>
  1256.  
  1257. <description><![CDATA[<p>Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah optimis dengan mengimplementasikan opsen pajak baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat keuangan daerah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang rencana implementasi opsen pajak yang dijadwalkan akan berlaku mulai Januari 2025, serta dampak dan potensi penerimaan yang diharapkan [&#8230;]</p>
  1258. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/pemkot-surabaya-upayakan-opsen-pajak-untuk-dongkrak-pad/">Pemkot Surabaya Upayakan Opsen Pajak untuk Dongkrak PAD</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1259. ]]></description>
  1260. <content:encoded><![CDATA[
  1261. <p>Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah optimis dengan mengimplementasikan opsen pajak baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat keuangan daerah. </p>
  1262.  
  1263.  
  1264.  
  1265. <p>Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang rencana implementasi opsen pajak yang dijadwalkan akan berlaku mulai Januari 2025, serta dampak dan potensi penerimaan yang diharapkan dari kebijakan ini.</p>
  1266.  
  1267.  
  1268.  
  1269. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1270.  
  1271.  
  1272.  
  1273. <h2 class="wp-block-heading">Latar Belakang</h2>
  1274.  
  1275.  
  1276.  
  1277. <p>Sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Surabaya telah berupaya keras untuk meningkatkan PAD melalui berbagai strategi. Salah satu strategi yang menjadi sorotan adalah opsen pajak baru yang akan diterapkan pada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). </p>
  1278.  
  1279.  
  1280.  
  1281. <p>Menurut Febrina Kusumawati, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya, penerapan opsen pajak ini didasarkan pada <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Details/195696/uu-no-1-tahun-2022">Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD)</a>.</p>
  1282.  
  1283.  
  1284.  
  1285. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1286.  
  1287.  
  1288.  
  1289. <h2 class="wp-block-heading">Penerapan Opsen Pajak</h2>
  1290.  
  1291.  
  1292.  
  1293. <p>Implementasi opsen pajak baru pada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Surabaya merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai penerapan opsen pajak tersebut:</p>
  1294.  
  1295.  
  1296.  
  1297. <ul>
  1298. <li><strong>Dasar Hukum<br></strong>Penerapan opsen pajak pada PKB dan BBNKB didasarkan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD). Undang-undang ini memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan pungutan tambahan atas kedua jenis pajak tersebut.</li>
  1299. </ul>
  1300.  
  1301.  
  1302.  
  1303. <p></p>
  1304.  
  1305.  
  1306.  
  1307. <ul>
  1308. <li><strong>Perubahan Pengelolaan<br></strong>Perubahan signifikan akan terjadi dalam pengelolaan PKB dan BBNKB mulai Januari 2025. Saat ini, pengelolaan kedua jenis pajak tersebut dilakukan oleh pemerintah provinsi melalui Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat). Namun, dengan berlakunya opsen pajak, pengelolaannya akan dialihkan kepada pemerintah kabupaten/kota.</li>
  1309. </ul>
  1310.  
  1311.  
  1312.  
  1313. <p></p>
  1314.  
  1315.  
  1316.  
  1317. <ul>
  1318. <li><strong>Kewenangan Pemerintah Daerah<br></strong>UU HKPD memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menambahkan pungutan tambahan atas PKB dan BBNKB. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan daerah dan memperkuat keuangan daerah secara keseluruhan. Pengelolaan yang lebih dekat dengan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pemungutan pajak.</li>
  1319. </ul>
  1320.  
  1321.  
  1322.  
  1323. <p></p>
  1324.  
  1325.  
  1326.  
  1327. <ul>
  1328. <li><strong>Dampak Terhadap PAD<br></strong>Optimisme Pemerintah Kota Surabaya terhadap peningkatan PAD melalui opsen pajak ini didasarkan pada perkiraan bahwa penerimaan dari opsen pajak bisa mencapai sekitar Rp1 triliun per tahun. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penerimaan sebelumnya yang hanya sekitar Rp400 miliar per tahun dari dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor. Dengan demikian, implementasi opsen pajak diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keuangan daerah.</li>
  1329. </ul>
  1330.  
  1331.  
  1332.  
  1333. <p></p>
  1334.  
  1335.  
  1336.  
  1337. <ul>
  1338. <li><strong>Pemantauan dan Pengawasan<br></strong>Meskipun pengelolaan PKB dan BBNKB akan dialihkan kepada pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi tetap akan melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pengelolaan pajak tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengelolaan pajak berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan daerah.</li>
  1339. </ul>
  1340.  
  1341.  
  1342.  
  1343. <p>Penerapan opsen pajak pada PKB dan BBNKB di Surabaya merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan PAD dan memperkuat keuangan daerah secara keseluruhan.</p>
  1344.  
  1345.  
  1346.  
  1347. <p>Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak dan implementasi yang baik, diharapkan opsen pajak ini dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah secara berkelanjutan.</p>
  1348.  
  1349.  
  1350.  
  1351. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1352.  
  1353.  
  1354.  
  1355. <p class="has-ast-global-color-4-background-color has-background">ISB Consultant adalah <strong><a href="https://isbconsultant.com/konsultan-pajak-surabaya/">konsultan pajak Surabaya #1 profesional</a></strong> yang siap membantu Anda dalam perencanaan bayar pajak daerah. Kami memiliki tim akuntan yang dapat memberikan solusi tepat untuk mengoptimalkan pembayaran pajak Anda. Sehingga, Anda dapat mengatur keuangan Anda secara lebih efisien, mengurangi risiko, dan memastikan kepatuhan yang tepat terhadap peraturan pajak. Percayakanlah perencanaan bayar pajak daerah Anda kepada ISB Consultant untuk hasil yang terbaik dan berkelanjutan.</p>
  1356.  
  1357.  
  1358.  
  1359. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1360.  
  1361.  
  1362.  
  1363. <h2 class="wp-block-heading">Perkiraan Penerimaan PAD</h2>
  1364.  
  1365.  
  1366.  
  1367. <p>Pemerintah Kota Surabaya optimistis bahwa implementasi opsen pajak ini akan membawa dampak positif terhadap PAD. Febrina memproyeksikan bahwa pendapatan dari opsi pajak memiliki potensi untuk mencapai sekitar Rp1 triliun setiap tahunnya. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penerimaan sebelumnya yang hanya sekitar Rp400 miliar per tahun dari dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor.</p>
  1368.  
  1369.  
  1370.  
  1371. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1372.  
  1373.  
  1374.  
  1375. <h2 class="wp-block-heading">Strategi Peningkatan PAD Lainnya</h2>
  1376.  
  1377.  
  1378.  
  1379. <p>Selain melalui opsen pajak, Pemerintah Kota Surabaya juga terus berupaya untuk meningkatkan PAD melalui strategi lainnya. Saat ini, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi dua sumber terbesar PAD Surabaya. Dengan masuknya opsen pajak baru, diharapkan ketiga sumber tersebut dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PAD Kota Surabaya.</p>
  1380.  
  1381.  
  1382.  
  1383. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/daftar-tarif-pajak-daerah-terbaru-2024-di-surabaya/">Daftar Tarif Pajak Daerah Terbaru 2024 di Surabaya</a></strong></p>
  1384.  
  1385.  
  1386.  
  1387. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1388.  
  1389.  
  1390.  
  1391. <p><strong>Penutup</strong></p>
  1392.  
  1393.  
  1394.  
  1395. <p>Langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Surabaya menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengoptimalkan penerimaan daerah. Implementasi opsen pajak baru ini menjadi salah satu upaya nyata untuk memperkuat keuangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan strategi yang tepat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan target penerimaan PAD Kota Surabaya dapat tercapai bahkan melampaui ekspektasi.</p>
  1396. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/pemkot-surabaya-upayakan-opsen-pajak-untuk-dongkrak-pad/">Pemkot Surabaya Upayakan Opsen Pajak untuk Dongkrak PAD</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1397. ]]></content:encoded>
  1398. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4796</post-id> </item>
  1399. <item>
  1400. <title>Manipulasi SPT Pajak, Distributor Minyak Goreng Jogja Didenda</title>
  1401. <link>https://isbconsultant.com/manipulasi-spt-pajak/</link>
  1402. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  1403. <pubDate>Wed, 08 May 2024 01:11:33 +0000</pubDate>
  1404. <category><![CDATA[SPT Tahunan]]></category>
  1405. <category><![CDATA[SPT]]></category>
  1406. <category><![CDATA[spt tahunan]]></category>
  1407. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4794</guid>
  1408.  
  1409. <description><![CDATA[<p>Dalam dunia perpajakan, ketaatan terhadap aturan sangatlah penting. Setiap wajib pajak, termasuk perusahaan, diharapkan untuk mengisi dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak dengan benar dan lengkap. Namun, tidak jarang terjadi kasus manipulasi SPT yang merugikan negara, seperti yang baru-baru ini terjadi pada seorang distributor minyak goreng di Jogja. Latar Belakang Kasus PT Purbalaksana Jaya Mandiri, [&#8230;]</p>
  1410. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/manipulasi-spt-pajak/">Manipulasi SPT Pajak, Distributor Minyak Goreng Jogja Didenda</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1411. ]]></description>
  1412. <content:encoded><![CDATA[
  1413. <p>Dalam dunia perpajakan, ketaatan terhadap aturan sangatlah penting. Setiap wajib pajak, termasuk perusahaan, diharapkan untuk mengisi dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak dengan benar dan lengkap. Namun, tidak jarang terjadi kasus manipulasi SPT yang merugikan negara, seperti yang baru-baru ini terjadi pada seorang distributor minyak goreng di Jogja.</p>
  1414.  
  1415.  
  1416.  
  1417. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1418.  
  1419.  
  1420.  
  1421. <h2 class="wp-block-heading">Latar Belakang Kasus</h2>
  1422.  
  1423.  
  1424.  
  1425. <p>PT Purbalaksana Jaya Mandiri, distributor minyak goreng yang beroperasi di Jogja, terjerat dalam kasus manipulasi SPT Pajak. Kejati DIY mengambil tindakan tegas dengan membubarkan korporasi ini karena terlibat dalam perkara pidana perpajakan. Kasus ini menjadi perhatian serius karena kerugian negara akibat tindakan tersebut mencapai Rp100 miliar lebih.</p>
  1426.  
  1427.  
  1428.  
  1429. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/sanksi-telat-bayar-pajak/">Cara Menghindari Sanksi Telat Bayar Pajak</a></strong></p>
  1430.  
  1431.  
  1432.  
  1433. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1434.  
  1435.  
  1436.  
  1437. <h2 class="wp-block-heading">Kronologi Kasus</h2>
  1438.  
  1439.  
  1440.  
  1441. <p>Kasus manipulasi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak yang melibatkan PT Purbalaksana Jaya Mandiri, distributor minyak goreng di Jogja, merupakan peristiwa serius yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp100 miliar lebih. Berikut adalah kronologi lengkap kasus tersebut:</p>
  1442.  
  1443.  
  1444.  
  1445. <ul>
  1446. <li><strong>Pendaftaran sebagai Wajib Pajak</strong><br>Direktur PT Purbalaksana Jaya Mandiri, Hellen Purbonegoro, telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul sejak 13 September 2016. Selain itu, perusahaan ini juga dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada tahun yang sama.</li>
  1447. </ul>
  1448.  
  1449.  
  1450.  
  1451. <p></p>
  1452.  
  1453.  
  1454.  
  1455. <ul>
  1456. <li><strong>Pelaporan SPT yang Tidak Benar</strong><br>Seiring berjalannya waktu, PT Purbalaksana Jaya Mandiri melalui Hellen Purbonegoro dengan sengaja menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak yang tidak benar atau tidak lengkap. Hal ini diketahui setelah dilakukan penyelidikan oleh instansi terkait.</li>
  1457. </ul>
  1458.  
  1459.  
  1460.  
  1461. <p></p>
  1462.  
  1463.  
  1464.  
  1465. <ul>
  1466. <li><strong>Kerugian Negara</strong><br>Tindakan menyampaikan SPT yang tidak benar atau tidak lengkap oleh PT Purbalaksana Jaya Mandiri mengakibatkan kerugian negara yang cukup besar, mencapai Rp100 miliar lebih. Kerugian ini meliputi pajak yang seharusnya dibayarkan oleh perusahaan namun tidak dilaporkan dengan benar.</li>
  1467. </ul>
  1468.  
  1469.  
  1470.  
  1471. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1472.  
  1473.  
  1474.  
  1475. <p class="has-ast-global-color-4-background-color has-background">ISB Consultant, solusi terbaik untuk kebutuhan konsultasi pajak Anda di Yogyakarta. Dapatkan layanan profesional kami untuk memastikan pelaporan SPT tahunan tanpa terkena sanksi. Kami memahami kompleksitas peraturan pajak dan siap membantu Anda mengelola kewajiban perpajakan dengan tepat. Kunjungi laman <strong><a href="https://isbconsultant.com/konsultan-pajak-yogyakarta/">https://isbconsultant.com/konsultan-pajak-yogyakarta/</a></strong> untuk informasi lebih lanjut. Jangan biarkan ketidaktahuan tentang aturan pajak menghambat bisnis Anda.</p>
  1476.  
  1477.  
  1478.  
  1479. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1480.  
  1481.  
  1482.  
  1483. <h2 class="wp-block-heading">Tindakan Hukum dan Eksekusi Aset</h2>
  1484.  
  1485.  
  1486.  
  1487. <p>Tindakan hukum dan eksekusi aset merupakan bagian penting dari penegakan hukum dalam kasus manipulasi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak yang melibatkan PT Purbalaksana Jaya Mandiri, distributor minyak goreng di Jogja. Berikut adalah penjelasan detail mengenai tindakan hukum dan eksekusi aset dalam kasus tersebut:</p>
  1488.  
  1489.  
  1490.  
  1491. <ul>
  1492. <li><strong>Proses Hukum</strong><br><a href="https://kejati-diy.kejaksaan.go.id/" rel="sponsored nofollow">Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY</a> memiliki kewenangan untuk menangani perkara pidana perpajakan. Setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan yang cukup, Kejati DIY menemukan bukti yang cukup untuk membubarkan korporasi PT Purbalaksana Jaya Mandiri karena terlibat dalam manipulasi SPT Pajak yang merugikan negara.</li>
  1493. </ul>
  1494.  
  1495.  
  1496.  
  1497. <p></p>
  1498.  
  1499.  
  1500.  
  1501. <ul>
  1502. <li><strong>Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus)</strong><br>Dalam proses eksekusi aset, Jampidsus Kejagung RI turut serta memberikan pendampingan kepada eksekutor dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses eksekusi dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.</li>
  1503. </ul>
  1504.  
  1505.  
  1506.  
  1507. <p></p>
  1508.  
  1509.  
  1510.  
  1511. <ul>
  1512. <li><strong>Eksekusi Aset</strong><br>Kejati DIY melakukan eksekusi terhadap aset milik PT Purbalaksana Jaya Mandiri sebagai bagian dari upaya pemulihan kerugian negara akibat manipulasi SPT Pajak. Aset yang dieksekusi mencakup uang senilai Rp12.006.183.846 dan beberapa lembar uang kertas dalam bentuk mata uang asing. Meskipun nilai aset yang disita belum mencapai jumlah denda yang harus dibayarkan oleh perusahaan, eksekusi ini tetap dilakukan sebagai bentuk tindakan tegas dari pihak berwenang.</li>
  1513. </ul>
  1514.  
  1515.  
  1516.  
  1517. <p></p>
  1518.  
  1519.  
  1520.  
  1521. <ul>
  1522. <li><strong>Tujuan Eksekusi Aset</strong><br>Eksekusi aset dilakukan dengan tujuan untuk memulihkan kerugian negara akibat manipulasi SPT Pajak yang dilakukan oleh PT Purbalaksana Jaya Mandiri. Meskipun nilai aset yang disita belum mencapai jumlah denda yang harus dibayarkan oleh perusahaan, proses eksekusi ini merupakan langkah awal dalam upaya pemulihan kerugian negara secara keseluruhan.</li>
  1523. </ul>
  1524.  
  1525.  
  1526.  
  1527. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1528.  
  1529.  
  1530.  
  1531. <h2 class="wp-block-heading">Putusan Hukum dan Denda</h2>
  1532.  
  1533.  
  1534.  
  1535. <p>Putusan hukum dan denda yang dijatuhkan terhadap PT Purbalaksana Jaya Mandiri sebagai akibat dari kasus manipulasi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak yang dilakukan oleh perusahaan tersebut merupakan bagian penting dari penegakan keadilan perpajakan. Berikut adalah rincian putusan hukum dan denda yang dijatuhkan:</p>
  1536.  
  1537.  
  1538.  
  1539. <ul>
  1540. <li><strong>Denda Sebesar 2 Kali Pajak Terhutang</strong><br>PT Purbalaksana Jaya Mandiri dihukum membayar denda sebesar 2 kali pajak terhutang yang telah dihitung oleh instansi perpajakan. Denda ini merupakan konsekuensi atas tindakan manipulasi SPT yang dilakukan oleh perusahaan dan merupakan upaya untuk menghukum pelanggaran tersebut.</li>
  1541. </ul>
  1542.  
  1543.  
  1544.  
  1545. <p></p>
  1546.  
  1547.  
  1548.  
  1549. <ul>
  1550. <li><strong>Total Denda</strong><br>Jumlah total denda yang harus dibayarkan oleh PT Purbalaksana Jaya Mandiri mencapai Rp93.565.531.836. Jumlah ini mencakup seluruh pajak terhutang yang tidak dilaporkan dengan benar serta denda atas pelanggaran tersebut.</li>
  1551. </ul>
  1552.  
  1553.  
  1554.  
  1555. <p></p>
  1556.  
  1557.  
  1558.  
  1559. <ul>
  1560. <li><strong>Tujuan Denda</strong><br>Denda yang dijatuhkan bukan hanya sebagai sanksi terhadap perusahaan yang melanggar aturan perpajakan, tetapi juga sebagai upaya untuk memulihkan kerugian negara akibat tindakan tersebut. Dengan membayar denda sebesar ini, diharapkan perusahaan dapat memberikan kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan.</li>
  1561. </ul>
  1562.  
  1563.  
  1564.  
  1565. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/cara-lapor-spt-tahunan-yang-terlambat/">Cara Lapor SPT Tahunan yang Terlambat</a></strong></p>
  1566.  
  1567.  
  1568.  
  1569. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1570.  
  1571.  
  1572.  
  1573. <p><strong>Kesimpulan</strong></p>
  1574.  
  1575.  
  1576.  
  1577. <p>Kasus manipulasi SPT Pajak yang menimpa PT Purbalaksana Jaya Mandiri menjadi pelajaran bagi seluruh wajib pajak. Ketaatan terhadap aturan perpajakan sangatlah penting untuk menjaga keadilan dan keberlanjutan perekonomian negara. Diharapkan, dengan penegakan hukum yang tegas, kasus serupa dapat diminimalisir, dan kepatuhan pajak di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.</p>
  1578. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/manipulasi-spt-pajak/">Manipulasi SPT Pajak, Distributor Minyak Goreng Jogja Didenda</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1579. ]]></content:encoded>
  1580. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4794</post-id> </item>
  1581. <item>
  1582. <title>Kabar Baik! Pemkot Yogya Hapus Denda PBB Sampai Akhir Agustus 2024</title>
  1583. <link>https://isbconsultant.com/pemkot-yogya-hapus-denda-pbb/</link>
  1584. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  1585. <pubDate>Tue, 07 May 2024 00:58:37 +0000</pubDate>
  1586. <category><![CDATA[Umum]]></category>
  1587. <category><![CDATA[pajak daerah]]></category>
  1588. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4791</guid>
  1589.  
  1590. <description><![CDATA[<p>Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogya) telah mengumumkan kebijakan baru yang bertujuan untuk meringankan beban tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan (P2) bagi wajib pajak. Berlaku mulai 1 Maret hingga 31 Agustus 2024, kebijakan ini mencakup penghapusan sanksi denda dan pengurangan pokok tunggakan PBB dari tahun 1994 hingga 2022. Latar Belakang Kebijakan Kebijakan [&#8230;]</p>
  1591. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/pemkot-yogya-hapus-denda-pbb/">Kabar Baik! Pemkot Yogya Hapus Denda PBB Sampai Akhir Agustus 2024</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1592. ]]></description>
  1593. <content:encoded><![CDATA[
  1594. <p>Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogya) telah mengumumkan kebijakan baru yang bertujuan untuk meringankan beban tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan (P2) bagi wajib pajak. Berlaku mulai 1 Maret hingga 31 Agustus 2024, kebijakan ini mencakup penghapusan sanksi denda dan pengurangan pokok tunggakan PBB dari tahun 1994 hingga 2022.</p>
  1595.  
  1596.  
  1597.  
  1598. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1599.  
  1600.  
  1601.  
  1602. <h2 class="wp-block-heading">Latar Belakang Kebijakan</h2>
  1603.  
  1604.  
  1605.  
  1606. <p>Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari kebijakan sebelumnya yang diterapkan oleh Pemkot Yogya, terutama selama masa pandemi Covid-19. Pada tahun ini, kebijakan tersebut memiliki durasi yang lebih panjang, yaitu mulai 1 Maret hingga 31 Agustus 2024. Hal ini dilakukan untuk mendorong wajib pajak agar membayar tunggakan PBB mereka dengan lebih ringan.</p>
  1607.  
  1608.  
  1609.  
  1610. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1611.  
  1612.  
  1613.  
  1614. <h2 class="wp-block-heading">Mekanisme Pengurangan dan Hapus Denda</h2>
  1615.  
  1616.  
  1617.  
  1618. <p>Mekanisme pengurangan dan penghapusan denda dalam kebijakan Pemkot Yogya terkait PBB P2 berlaku bagi wajib pajak yang memiliki tunggakan sesuai masa pajak yang ditetapkan dan membayarnya pada periode 1 Maret hingga 31 Agustus 2024. Berikut ini adalah rinciannya:</p>
  1619.  
  1620.  
  1621.  
  1622. <ul>
  1623. <li><strong>Pengurangan Pokok Pajak</strong>:
  1624. <ul>
  1625. <li>Untuk tunggakan masa pajak tahun 1994-2011, diberikan pengurangan sebesar 75%.</li>
  1626.  
  1627.  
  1628.  
  1629. <li>Tunggakan pajak tahun 2012-2018 mendapatkan pengurangan sebesar 25%.</li>
  1630.  
  1631.  
  1632.  
  1633. <li>Tunggakan pajak tahun 2019, 2021, dan 2022 mendapatkan pengurangan sebesar 10%.</li>
  1634.  
  1635.  
  1636.  
  1637. <li>Tunggakan masa pajak tahun 2022 mendapatkan pengurangan sebesar 50%.</li>
  1638. </ul>
  1639. </li>
  1640. </ul>
  1641.  
  1642.  
  1643.  
  1644. <p></p>
  1645.  
  1646.  
  1647.  
  1648. <ul>
  1649. <li><strong>Pembebasan Sanksi Administratif Denda</strong>:
  1650. <ul>
  1651. <li>Seluruh tunggakan PBB P2 dari tahun 1994 hingga 2022 dibebaskan dari sanksi administratif berupa denda.</li>
  1652. </ul>
  1653. </li>
  1654. </ul>
  1655.  
  1656.  
  1657.  
  1658. <p></p>
  1659.  
  1660.  
  1661.  
  1662. <ul>
  1663. <li><strong>Mekanisme Otomatis</strong>:
  1664. <ul>
  1665. <li>Wajib pajak tidak perlu mengajukan permohonan atau mengurus pengurangan pokok pajak dan pembebasan sanksi denda secara manual.</li>
  1666.  
  1667.  
  1668.  
  1669. <li>Kebijakan ini berlaku otomatis bagi wajib pajak yang membayar tunggakan PBB P2 pada periode yang ditentukan.</li>
  1670. </ul>
  1671. </li>
  1672. </ul>
  1673.  
  1674.  
  1675.  
  1676. <p></p>
  1677.  
  1678.  
  1679.  
  1680. <ul>
  1681. <li><strong>Pembayaran Tunggakan</strong>:
  1682. <ul>
  1683. <li>Wajib pajak cukup membayar tunggakan PBB P2 sesuai dengan masa pajak yang ditetapkan pada periode 1 Maret hingga 31 Agustus 2024.</li>
  1684.  
  1685.  
  1686.  
  1687. <li>Setelah pembayaran, wajib pajak akan langsung mendapatkan stimulus pengurangan pokok pajak dan bebas dari sanksi denda.</li>
  1688. </ul>
  1689. </li>
  1690. </ul>
  1691.  
  1692.  
  1693.  
  1694. <p>Dengan mekanisme ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kebijakan tersebut untuk membayar tunggakan PBB mereka dengan lebih ringan dan meringankan beban keuangan yang mereka miliki.</p>
  1695.  
  1696.  
  1697.  
  1698. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/perbedaan-pajak-negara-pajak-pemerintah/">Ini Bedanya Pajak Negara &amp; Pajak Pemerintah</a></strong></p>
  1699.  
  1700.  
  1701.  
  1702. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1703.  
  1704.  
  1705.  
  1706. <h2 class="wp-block-heading">Dasar Hukum Kebijakan</h2>
  1707.  
  1708.  
  1709.  
  1710. <p>Kebijakan ini didasarkan pada Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 60 Tahun 2023 tentang pemberian pengurangan pokok ketetapan dan penghapusan sanksi administratif atas tunggakan PBB P2. Selain itu, Keputusan Wali Kota (Kepwal) Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2024 juga turut menetapkan besaran persentase pengurangan pokok pajak dan periode masa pajak yang terkena kebijakan ini.</p>
  1711.  
  1712.  
  1713.  
  1714. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1715.  
  1716.  
  1717.  
  1718. <p class="has-ast-global-color-4-background-color has-background">Apakah Anda mencari solusi terbaik untuk mengatasi perubahan regulasi pajak di Yogyakarta? ISB Consultant adalah pilihan yang tepat. Sebagai <strong><a href="https://isbconsultant.com/konsultan-pajak-yogyakarta/">konsultan pajak Yogyakarta</a></strong> terkemuka, kami telah membantu berbagai perusahaan dan individu dalam menghadapi tantangan regulasi pajak sesuai aturan undang-undang berlaku. Dengan menggunakan pendekatan yang terstruktur dan berorientasi pada hasil, kami memiliki tim akuntan akan membantu Anda menavigasi perubahan kompleks dalam regulasi pajak.</p>
  1719.  
  1720.  
  1721.  
  1722. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1723.  
  1724.  
  1725.  
  1726. <h2 class="wp-block-heading">Pembayaran Secara Digital</h2>
  1727.  
  1728.  
  1729.  
  1730. <p>Pembayaran PBB P2 secara digital merupakan salah satu kemudahan yang diberikan oleh Pemkot Yogya kepada wajib pajak. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai pembayaran secara digital:</p>
  1731.  
  1732.  
  1733.  
  1734. <ul>
  1735. <li><strong>Layanan QRISNA Aplikasi Jogja Smart Service (JSS)</strong><br>Wajib pajak dapat melakukan pembayaran PBB P2 melalui layanan QRISNA yang terdapat dalam aplikasi Jogja Smart Service (JSS). QRISNA adalah sistem pembayaran yang menggunakan kode QR untuk melakukan transaksi secara mudah dan cepat.</li>
  1736. </ul>
  1737.  
  1738.  
  1739.  
  1740. <p></p>
  1741.  
  1742.  
  1743.  
  1744. <ul>
  1745. <li><strong>Kanal Pembayaran yang Tersedia</strong><br>Pembayaran PBB P2 dapat dilakukan melalui berbagai kanal pembayaran yang sudah bekerja sama dengan Pemkot Yogya. Kanal pembayaran tersebut mencakup perbankan seperti Bank BPD DIY, Bank Jogja, Mandiri, BNI, serta layanan digital seperti Gopay, Tokopedia, Link Aja, Shopee, dan Pos Indonesia.</li>
  1746. </ul>
  1747.  
  1748.  
  1749.  
  1750. <p></p>
  1751.  
  1752.  
  1753.  
  1754. <ul>
  1755. <li><strong>Kemudahan dan Keamanan</strong><br>Pembayaran secara digital memberikan kemudahan bagi wajib pajak karena dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui perangkat ponsel pintar. Transaksi pembayaran secara digital juga dijamin keamanannya, sehingga wajib pajak tidak perlu khawatir akan kehilangan uang atau identitas pribadi mereka.</li>
  1756. </ul>
  1757.  
  1758.  
  1759.  
  1760. <p></p>
  1761.  
  1762.  
  1763.  
  1764. <ul>
  1765. <li><strong>Kontribusi terhadap Optimalisasi Penerimaan Daerah</strong><br>Pembayaran PBB P2 secara digital juga turut berkontribusi dalam optimalisasi penerimaan daerah dari sektor PBB. Dengan memanfaatkan layanan pembayaran digital, diharapkan lebih banyak wajib pajak yang tertarik untuk membayar tunggakan PBB mereka.</li>
  1766. </ul>
  1767.  
  1768.  
  1769.  
  1770. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1771.  
  1772.  
  1773.  
  1774. <h2 class="wp-block-heading">Dampak Kebijakan</h2>
  1775.  
  1776.  
  1777.  
  1778. <p>Dampak Kebijakan Pengurangan dan Penghapusan Denda PBB P2 di Kota Yogyakarta dapat dirangkum dalam beberapa poin sederhana:</p>
  1779.  
  1780.  
  1781.  
  1782. <ul>
  1783. <li><strong>Meringankan Beban Wajib Pajak</strong><br>Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk membayar tunggakan PBB P2 dengan lebih mudah dan ringan, karena mereka tidak perlu lagi membayar denda yang sebelumnya menjadi beban tambahan.</li>
  1784. </ul>
  1785.  
  1786.  
  1787.  
  1788. <p></p>
  1789.  
  1790.  
  1791.  
  1792. <ul>
  1793. <li><strong>Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak</strong><br>Dengan adanya kemudahan dalam pembayaran tunggakan PBB P2, diharapkan wajib pajak akan lebih termotivasi untuk membayar pajak tepat waktu, sehingga meningkatkan kepatuhan pajak secara keseluruhan.</li>
  1794. </ul>
  1795.  
  1796.  
  1797.  
  1798. <p></p>
  1799.  
  1800.  
  1801.  
  1802. <ul>
  1803. <li><strong>Optimalisasi Penerimaan Daerah</strong><br>Meskipun kebijakan ini memberikan pengurangan dan penghapusan denda, namun penerimaan daerah dari sektor PBB tetap dapat dioptimalkan. Hal ini karena lebih banyak wajib pajak yang kemungkinan besar akan membayar tunggakan mereka.</li>
  1804. </ul>
  1805.  
  1806.  
  1807.  
  1808. <p></p>
  1809.  
  1810.  
  1811.  
  1812. <ul>
  1813. <li><strong>Memfasilitasi Pembayaran Secara Digital</strong><br>Kebijakan ini juga mendorong penggunaan layanan pembayaran digital untuk membayar PBB P2, yang dapat meningkatkan efisiensi dan memudahkan wajib pajak dalam melakukan pembayaran.</li>
  1814. </ul>
  1815.  
  1816.  
  1817.  
  1818. <p></p>
  1819.  
  1820.  
  1821.  
  1822. <ul>
  1823. <li><strong>Memberikan Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal</strong><br>Dengan meringankan beban wajib pajak, kebijakan ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, karena uang yang sebelumnya dialokasikan untuk membayar denda dapat digunakan untuk kegiatan ekonomi lainnya</li>
  1824. </ul>
  1825.  
  1826.  
  1827.  
  1828. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/kepatuhan-pajak-untuk-perekonomian-negara/">Pentingnya Kepatuhan Pajak untuk Perekonomian Negara</a></strong></p>
  1829.  
  1830.  
  1831.  
  1832. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1833.  
  1834.  
  1835.  
  1836. <p><strong>Kesimpulan</strong></p>
  1837.  
  1838.  
  1839.  
  1840. <p>Kebijakan ini merupakan langkah positif dari Pemkot Yogya untuk membantu meringankan beban wajib pajak yang memiliki tunggakan PBB. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan wajib pajak dapat memanfaatkannya untuk membayar tunggakan PBB mereka dengan lebih mudah dan ringan.</p>
  1841. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/pemkot-yogya-hapus-denda-pbb/">Kabar Baik! Pemkot Yogya Hapus Denda PBB Sampai Akhir Agustus 2024</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1842. ]]></content:encoded>
  1843. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4791</post-id> </item>
  1844. <item>
  1845. <title>8 Kategori Wajib Pajak Bebas Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan</title>
  1846. <link>https://isbconsultant.com/kategori-wajib-pajak-bebas-denda/</link>
  1847. <dc:creator><![CDATA[evinkaw]]></dc:creator>
  1848. <pubDate>Mon, 06 May 2024 00:51:04 +0000</pubDate>
  1849. <category><![CDATA[SPT Tahunan]]></category>
  1850. <category><![CDATA[SPT]]></category>
  1851. <category><![CDATA[spt tahunan]]></category>
  1852. <guid isPermaLink="false">https://isbconsultant.com/?p=4789</guid>
  1853.  
  1854. <description><![CDATA[<p>Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan merupakan kewajiban bagi setiap wajib pajak untuk melaporkan pendapatan dan pajak yang terutang kepada pemerintah. Namun, terdapat beberapa kategori wajib pajak yang ternyata tidak akan dikenai sanksi administrasi berupa denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) dengan tujuan [&#8230;]</p>
  1855. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/kategori-wajib-pajak-bebas-denda/">8 Kategori Wajib Pajak Bebas Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  1856. ]]></description>
  1857. <content:encoded><![CDATA[
  1858. <p>Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan merupakan kewajiban bagi setiap wajib pajak untuk melaporkan pendapatan dan pajak yang terutang kepada pemerintah. Namun, terdapat beberapa kategori wajib pajak yang ternyata tidak akan dikenai sanksi administrasi berupa denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan. </p>
  1859.  
  1860.  
  1861.  
  1862. <p>Hal ini diatur dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) dengan tujuan mendorong kepatuhan dan keteraturan administrasi perpajakan. Berikut adalah pembahasan lengkap mengenai 8 kategori wajib pajak yang tercakup dalam pengecualian tersebut:</p>
  1863.  
  1864.  
  1865.  
  1866. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1867.  
  1868.  
  1869.  
  1870. <h2 class="wp-block-heading">WP OP yang Telah Meninggal Dunia</h2>
  1871.  
  1872.  
  1873.  
  1874. <p>Pasal 7 ayat 2 UU KUP menegaskan bahwa wajib pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan. Hal ini wajar karena dengan meninggalnya wajib pajak, tidak ada lagi pihak yang bertanggung jawab atas pelaporan SPT Tahunan. </p>
  1875.  
  1876.  
  1877.  
  1878. <p><strong>Contoh kasus: </strong></p>
  1879.  
  1880.  
  1881.  
  1882. <p>Bapak X, seorang wajib pajak orang pribadi, meninggal dunia pada bulan Januari 2024. Karena tidak ada penerus yang mampu atau berkewajiban melaporkan SPT Tahunannya, maka tidak akan dikenai sanksi denda.</p>
  1883.  
  1884.  
  1885.  
  1886. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1887.  
  1888.  
  1889.  
  1890. <h2 class="wp-block-heading">WP OP yang Tidak Melakukan Kegiatan Usaha atau Pekerjaan Bebas</h2>
  1891.  
  1892.  
  1893.  
  1894. <p>Wajib pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas juga termasuk dalam kategori yang tidak akan dikenai sanksi administrasi berupa denda. Pengecualian ini dapat dimaklumi karena ketiadaan aktivitas usaha atau pekerjaan bebas tidak menimbulkan kewajiban untuk menyampaikan SPT Tahunan.</p>
  1895.  
  1896.  
  1897.  
  1898. <p><strong>Contoh kasus:</strong></p>
  1899.  
  1900.  
  1901.  
  1902. <p>Ibu Y telah pensiun dari pekerjaannya sebagai pengusaha sejak 3 tahun yang lalu. Meskipun masih memiliki beberapa aset yang dikelola, namun karena tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, Ibu Y tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan.</p>
  1903.  
  1904.  
  1905.  
  1906. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/kena-phk-wp-masih-ditagih-spt-tahunan/">Kena PHK, WP Masih Ditagih SPT Tahunan? Ini Solusinya!</a></strong></p>
  1907.  
  1908.  
  1909.  
  1910. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1911.  
  1912.  
  1913.  
  1914. <h2 class="wp-block-heading">WP OP yang Berstatus Warga Negara Asing yang Tidak Tinggal di Indonesia</h2>
  1915.  
  1916.  
  1917.  
  1918. <p>Ketentuan ini mencakup wajib pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing dan tidak tinggal di Indonesia. Meskipun masih memiliki kewajiban perpajakan tertentu, mereka tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan.</p>
  1919.  
  1920.  
  1921.  
  1922. <p><strong>Contoh kasus: </strong></p>
  1923.  
  1924.  
  1925.  
  1926. <p>Mr. Z adalah seorang warga negara asing yang bekerja di Indonesia selama 2 tahun. Setelah selesai tugasnya, Mr. Z kembali ke negaranya tanpa melakukan aktivitas usaha di Indonesia. Mr. Z tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan di Indonesia.</p>
  1927.  
  1928.  
  1929.  
  1930. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1931.  
  1932.  
  1933.  
  1934. <h2 class="wp-block-heading">Bentuk Usaha Tetap yang Tidak Melakukan Kegiatan Lagi di Indonesia</h2>
  1935.  
  1936.  
  1937.  
  1938. <p>Bentuk usaha tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia juga termasuk dalam kategori pengecualian ini. Hal ini wajar karena ketiadaan aktivitas usaha yang dilakukan di Indonesia tidak memerlukan pelaporan SPT Tahunan.</p>
  1939.  
  1940.  
  1941.  
  1942. <p><strong>Contoh kasus:</strong></p>
  1943.  
  1944.  
  1945.  
  1946. <p>PT ABC merupakan sebuah perusahaan asing yang memiliki kantor cabang di Indonesia. Namun, karena kondisi bisnis yang tidak menguntungkan, PT ABC memutuskan untuk menutup kantor cabangnya di Indonesia. Dalam hal ini, PT ABC tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan di Indonesia.</p>
  1947.  
  1948.  
  1949.  
  1950. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1951.  
  1952.  
  1953.  
  1954. <h2 class="wp-block-heading">WP Badan yang Tidak Melakukan Kegiatan Usaha Lagi Tetapi Belum Dibubarkan</h2>
  1955.  
  1956.  
  1957.  
  1958. <p>Wajib pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku juga tidak akan dikenai sanksi denda. Meskipun demikian, mereka tetap memiliki kewajiban untuk melaporkan status perusahaannya kepada otoritas perpajakan. </p>
  1959.  
  1960.  
  1961.  
  1962. <p><strong>Contoh kasus:</strong></p>
  1963.  
  1964.  
  1965.  
  1966. <p>PT XYZ telah menghentikan kegiatan usahanya karena alasan tertentu, namun belum melakukan proses pembubaran badan hukum. PT XYZ tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan, namun harus tetap memastikan kelengkapan laporan perusahaan.</p>
  1967.  
  1968.  
  1969.  
  1970. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1971.  
  1972.  
  1973.  
  1974. <p class="has-ast-global-color-4-background-color has-background">ISB Consultant siap membantu Anda dalam mengurus pelaporan SPT Tahunan dengan tepat dan efisien. Sebagai <a href="https://isbconsultant.com/konsultan-pajak-yogyakarta/"><strong>konsultan pajak di Jogja</strong></a>, kami memastikan bahwa pelaporan SPT Tahunan Anda dilakukan dengan akurat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami memiliki tim akuntan brevet A &amp; B yang siap membimbing dan menjelaskan setiap langkah kepada Anda. Percayakan pelaporan SPT Tahunan Anda kepada kami, dan kami akan memastikan bahwa Anda mendapatkan layanan terbaik sesuai kebutuhan.</p>
  1975.  
  1976.  
  1977.  
  1978. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1979.  
  1980.  
  1981.  
  1982. <h2 class="wp-block-heading">Bendahara yang Tidak Melakukan Pembayaran Lagi</h2>
  1983.  
  1984.  
  1985.  
  1986. <p>Kategori bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi juga dikecualikan dari sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan. Meskipun demikian, penting untuk mencatat bahwa bendahara tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan keteraturan administrasi perpajakan.</p>
  1987.  
  1988.  
  1989.  
  1990. <p><strong>Contoh kasus: </strong></p>
  1991.  
  1992.  
  1993.  
  1994. <p>Bapak A, seorang bendahara perusahaan, telah tidak melakukan pembayaran pajak lagi karena perusahaan telah menghentikan kegiatan usahanya. Meskipun begitu, Bapak A harus tetap melaporkan SPT Tahunan perusahaan tanpa dikenai sanksi denda.</p>
  1995.  
  1996.  
  1997.  
  1998. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  1999.  
  2000.  
  2001.  
  2002. <h2 class="wp-block-heading">WP yang Terkena Bencana</h2>
  2003.  
  2004.  
  2005.  
  2006. <p>Wajib pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan peraturan menteri keuangan (PMK), tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan. Hal ini menunjukkan adanya pemahaman dan kepedulian dari pemerintah terhadap kondisi wajib pajak yang terdampak bencana. </p>
  2007.  
  2008.  
  2009.  
  2010. <p><strong>Contoh kasus: </strong></p>
  2011.  
  2012.  
  2013.  
  2014. <p>Perusahaan B terkena bencana banjir yang mengakibatkan kerugian besar pada perusahaannya. Sesuai dengan PMK yang mengatur tentang pengecualian sanksi denda bagi wajib pajak yang terkena bencana, Perusahaan B tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan.</p>
  2015.  
  2016.  
  2017.  
  2018. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  2019.  
  2020.  
  2021.  
  2022. <h2 class="wp-block-heading">WP Lain yang Diatur dengan atau Berdasarkan PMK</h2>
  2023.  
  2024.  
  2025.  
  2026. <p>Kategori terakhir mencakup wajib pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan PMK dan tidak akan dikenai sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam penanganan kasus-kasus yang tidak tercakup dalam kategori sebelumnya. </p>
  2027.  
  2028.  
  2029.  
  2030. <p><strong>Contoh kasus: </strong></p>
  2031.  
  2032.  
  2033.  
  2034. <p>PT W, sebuah perusahaan yang memiliki karakteristik khusus yang tidak tercakup dalam kategori pengecualian sebelumnya, namun diatur oleh PMK tertentu yang memberikan pengecualian dari sanksi denda jika terlambat melaporkan SPT Tahunan.</p>
  2035.  
  2036.  
  2037.  
  2038. <p><strong>Baca juga: <a href="https://isbconsultant.com/cara-mengajukan-perpanjangan-pelaporan-spt-tahunan/">Cara Mengajukan Perpanjangan Pelaporan SPT Tahunan</a></strong></p>
  2039.  
  2040.  
  2041.  
  2042. <div style="height:20px" aria-hidden="true" class="wp-block-spacer"></div>
  2043.  
  2044.  
  2045.  
  2046. <p><strong>Kesimpulan</strong></p>
  2047.  
  2048.  
  2049.  
  2050. <p>Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun penyampaian SPT Tahunan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap wajib pajak, terdapat beberapa kategori yang tidak akan dikenai sanksi administrasi berupa denda jika terlambat melaporkannya.</p>
  2051.  
  2052.  
  2053.  
  2054. <p>Pengecualian tersebut mencakup berbagai kondisi yang memang tidak memungkinkan atau tidak relevan untuk dilakukan pelaporan SPT Tahunan. Oleh karena itu, penting bagi wajib pajak untuk memahami ketentuan-ketentuan ini guna menjaga kepatuhan dan keteraturan administrasi perpajakan.</p>
  2055. <p>The post <a href="https://isbconsultant.com/kategori-wajib-pajak-bebas-denda/">8 Kategori Wajib Pajak Bebas Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan</a> appeared first on <a href="https://isbconsultant.com">ISB Consultant</a>.</p>
  2056. ]]></content:encoded>
  2057. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">4789</post-id> </item>
  2058. </channel>
  2059. </rss>
  2060.  
  2061. <!--
  2062. Performance optimized by W3 Total Cache. Learn more: https://www.boldgrid.com/w3-total-cache/
  2063.  
  2064. Page Caching using Disk: Enhanced
  2065.  
  2066. Served from: isbconsultant.com @ 2024-05-22 02:05:07 by W3 Total Cache
  2067. -->

If you would like to create a banner that links to this page (i.e. this validation result), do the following:

  1. Download the "valid RSS" banner.

  2. Upload the image to your own server. (This step is important. Please do not link directly to the image on this server.)

  3. Add this HTML to your page (change the image src attribute if necessary):

If you would like to create a text link instead, here is the URL you can use:

http://www.feedvalidator.org/check.cgi?url=https%3A//isbconsultant.com/feed/

Copyright © 2002-9 Sam Ruby, Mark Pilgrim, Joseph Walton, and Phil Ringnalda